Harga BBM Revvo 90 Vivo Turun: Ini Perbandingan Terbarunya dengan Pertalite

8 April 2025 11:24 WIB
spbu-vivo.jpeg

Kuatbaca.com-Awal April 2025 membawa kabar baik bagi pengguna kendaraan bermotor. Perusahaan penyedia bahan bakar swasta, Vivo Energy Indonesia, kembali menurunkan harga BBM-nya, khususnya jenis Revvo 90 (RON 90). Langkah ini pun menarik perhatian karena selisih harganya dengan Pertalite dari Pertamina kian menyempit. Namun, apakah penurunan ini cukup signifikan untuk mengubah preferensi pengguna?


1. Penurunan Harga BBM Vivo: Apa Saja yang Turun?

Vivo melakukan penyesuaian harga pada seluruh jenis BBM nonsubsidinya mulai 1 April 2025. Salah satu yang paling disorot adalah Revvo 90 atau BBM RON 90, yang kini dibanderol Rp 12.700 per liter, turun Rp 690 dari harga sebelumnya di bulan Maret.

Tak hanya Revvo 90, harga jenis BBM lain seperti Revvo 92 (RON 92), Revvo 95 (RON 95), hingga Diesel Primus Plus juga mengalami penurunan. Revvo 92 kini dijual seharga Rp 12.920 per liter, Revvo 95 seharga Rp 13.370, dan Diesel Primus Plus berada di angka Rp 14.060 per liter. Penyesuaian harga ini menjadi strategi Vivo untuk tetap bersaing di tengah fluktuasi harga minyak dunia dan menjaga minat konsumen terhadap produk mereka.


2. Selisih Harga dengan Pertalite: Apakah Worth It?

Meski mengalami penurunan, harga Revvo 90 masih lebih tinggi dibandingkan Pertalite yang dijual dengan harga tetap Rp 10.000 per liter. Dengan selisih sebesar Rp 2.700 per liter, banyak pengguna yang mulai membandingkan efisiensi biaya antara kedua jenis bahan bakar tersebut.

Jika melihat dari segi kualitas, Revvo 90 sedikit lebih unggul karena memiliki nilai oktan lebih tinggi dibandingkan Pertalite. Namun dalam kondisi ekonomi yang menantang, banyak konsumen lebih mempertimbangkan faktor harga saat memilih BBM untuk kendaraan harian mereka.


3. Simulasi Biaya Pengisian BBM: Revvo 90 vs Pertalite

Sebagai contoh perbandingan, mari kita ambil dua mobil populer di kelas Low MPV: Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander. Toyota Avanza memiliki kapasitas tangki sekitar 43 liter. Jika diisi penuh dengan Pertalite, pengguna hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp 430.000. Sementara jika menggunakan Revvo 90, biaya pengisiannya meningkat menjadi Rp 546.100. Artinya, ada selisih Rp 116.100 untuk sekali pengisian penuh.

Begitu pula dengan Mitsubishi Xpander yang memiliki tangki lebih besar, yakni 45 liter. Jika diisi Pertalite, biayanya mencapai Rp 450.000, sementara dengan Revvo 90, pengguna harus merogoh kocek hingga Rp 571.500. Selisihnya cukup mencolok, yakni Rp 121.500.

Bagi pengguna kendaraan yang menggunakan bahan bakar secara rutin setiap hari, tentu selisih tersebut akan terasa dalam jangka panjang. Namun, bagi yang lebih memprioritaskan kualitas pembakaran mesin dan performa, selisih itu bisa dianggap sebagai investasi untuk menjaga keawetan kendaraan.


4. Harga BBM Turun, Apakah Konsumen Beralih?

Penurunan harga BBM oleh Vivo tentu menjadi angin segar, terutama bagi pengguna yang ingin mencoba alternatif selain produk dari Pertamina. Namun keputusan untuk beralih tetap akan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jarak SPBU Vivo dari lokasi pengguna, preferensi terhadap performa kendaraan, hingga pertimbangan biaya harian.

Keunggulan lain yang dimiliki Vivo adalah fleksibilitas harga yang mengikuti tren pasar, memungkinkan konsumen mendapatkan harga yang lebih kompetitif dalam situasi tertentu. Jika tren penurunan harga ini berlanjut, bukan tidak mungkin Vivo bisa menjadi alternatif utama dalam waktu dekat, apalagi di kota-kota besar yang telah memiliki jaringan distribusi yang lebih luas.

Dengan semakin banyaknya pilihan bahan bakar di pasar Indonesia, persaingan antara produsen BBM akan memberikan keuntungan tersendiri bagi konsumen. Mereka kini punya lebih banyak opsi, baik dari sisi harga, kualitas, maupun ketersediaan.

Fenomena Terkini






Trending