Bongkar Muat Pelabuhan Tanjung Priok Tembus 3,8 Juta Ton per Maret 2025, Naik 126% Dibanding Tahun Lalu

11 April 2025 18:18 WIB
volume-bongkar-muat-pelabuhan-tanjung-priok-38-juta-ton-selama-lebaran-1744363791061_169.jpeg

Kuatbaca.com - Pelabuhan Tanjung Priok, sebagai salah satu pusat logistik nasional terbesar di Indonesia, mencatatkan lonjakan signifikan dalam volume bongkar muat barang. Hingga Maret 2025, volume throughput yang ditangani oleh PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) telah mencapai 3,8 juta ton, atau naik 126% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

1. Target Operasional Melampaui Ekspektasi

PTP Nonpetikemas, bagian dari Grup Pelindo, melaporkan bahwa per 31 Maret 2025, pihaknya telah melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dengan capaian 115%, atau setara dengan 3.818.277 ton barang yang dibongkar dan dimuat. Lonjakan tersebut menunjukkan bahwa operasional pelabuhan berjalan dengan sangat baik, bahkan selama bulan Ramadhan dan masa puncak arus logistik saat Lebaran.

Branch Manager PTP Nonpetikemas Cabang Tanjung Priok, Budi Utoyo, menyebut bahwa pertumbuhan ini didominasi oleh layanan General Cargo, yang mencakup berbagai jenis barang industri dan manufaktur.

2. Lonjakan Layanan Selama Ramadhan dan Lebaran

Momentum Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 H menjadi salah satu pendorong utama lonjakan throughput. Dibandingkan periode Lebaran tahun sebelumnya, terjadi peningkatan layanan bongkar muat sebesar 129%. Artinya, aktivitas logistik di Tanjung Priok tidak hanya tetap berjalan, tetapi justru meningkat drastis selama periode yang biasanya dikenal sebagai masa libur panjang.

PTP Nonpetikemas melayani beragam jenis komoditas, termasuk curah kering, curah cair, dan general cargo. Untuk kategori curah kering, komoditas utama yang ditangani antara lain pasir, semen, garam, gula, dan sulfur. Sementara itu, untuk curah cair, seperti CPO (minyak sawit mentah), RBD Olein, RBD Stearin, hingga PFAD (Palm Fatty Acid Distillate).

Di sisi lain, general cargo meliputi berbagai produk industri dan manufaktur seperti gypsum, scrap iron, plywood, steel coil, mobil, alat berat (heavy equipment), dan produk baja lainnya.

3. Fasilitas Pelabuhan Terus Ditingkatkan

Untuk menunjang peningkatan aktivitas tersebut, PTP Nonpetikemas Tanjung Priok terus melakukan pengembangan infrastruktur dan fasilitas pelabuhan. Saat ini, pelabuhan memiliki dermaga sepanjang 3.319,7 meter, gudang seluas 25.000 meter kubik, dan lapangan penumpukan sebesar 150.000 meter kubik.

Selain itu, pelabuhan ini juga dilengkapi dengan peralatan bongkar muat modern, seperti:

  • 11 unit Gantry Luffing Crane (GLC)
  • 12 unit Overhead Crane
  • 8 unit Hopper
  • 8 unit Grab
  • 1.011 unit Fender

Untuk mendukung efisiensi operasional, pelabuhan juga dilengkapi dengan fasilitas forklift, jembatan timbang, serta sistem pelaporan dan penanganan muatan berbasis teknologi.

4. SDM Profesional dan Terlatih Jadi Penopang Layanan

Salah satu kekuatan utama dari PTP Nonpetikemas Tanjung Priok adalah keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang telah tersertifikasi dan memiliki kompetensi tinggi di bidang pelabuhan dan logistik. Dengan tenaga kerja yang profesional, perusahaan berkomitmen memberikan layanan yang cepat, aman, dan andal, menjadikan Tanjung Priok sebagai simpul logistik utama di Indonesia.

5. Target Ambisius dan Strategi 2025

Untuk tahun 2025, PTP Nonpetikemas menetapkan target throughput sebesar 53,5 juta ton/m³. Guna mencapai target tersebut, perusahaan telah menyiapkan berbagai program strategis, di antaranya:

  • Modernisasi terminal bongkar muat
  • Kemitraan dengan pemilik kargo dan perusahaan logistik
  • Implementasi sistem manajemen pelabuhan terpadu Pelindo Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M)
  • Fokus pada aspek HSSE (Health, Safety, Security, and Environment)

Dengan strategi tersebut, PTP Nonpetikemas bertekad meningkatkan kapasitas dan efisiensi pelayanan logistik nasional, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor pelabuhan.

Capaian throughput 3,8 juta ton di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi sinyal kuat bahwa sektor logistik Indonesia terus berkembang pesat. Dengan fasilitas modern, dukungan SDM profesional, serta strategi jangka panjang yang progresif, PTP Nonpetikemas siap menjawab tantangan pertumbuhan logistik nasional dan mengokohkan peran Indonesia sebagai pusat distribusi barang di kawasan Asia Tenggara.

Fenomena Terkini






Trending