1. Negosiasi IEU-CEPA Rampung Setelah 8 Tahun
Kuatbaca.com - Setelah melewati proses negosiasi panjang sejak 2016, perjanjian dagang antara Indonesia dan Uni Eropa melalui skema Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) akhirnya mencapai titik terang. Negosiasi ini telah selesai dan saat ini hanya menunggu finalisasi naskah perjanjian untuk bisa segera diberlakukan secara resmi.
Perjanjian ini menjadi tonggak penting dalam mempererat hubungan ekonomi antara Indonesia dan negara-negara Uni Eropa. Dengan adanya IEU-CEPA, berbagai hambatan tarif dan non-tarif dalam perdagangan antar kedua belah pihak dipastikan akan dikurangi atau bahkan dihapuskan.
Kesepakatan ini juga merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk memperluas pasar ekspor dan memperkuat posisinya dalam rantai pasok global. Di saat yang sama, Uni Eropa mendapatkan akses yang lebih terbuka terhadap potensi pasar Indonesia yang besar dan dinamis.
2. Kadin Sudah Siapkan Langkah Strategis Sejak Awal
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menyatakan bahwa pihaknya telah jauh-jauh hari mempersiapkan diri untuk menyambut era baru perdagangan dengan Eropa ini. Dalam beberapa bulan terakhir, delegasi Kadin telah melakukan lawatan ke beberapa negara Eropa seperti Belanda dan Prancis guna menjajaki peluang kerja sama bisnis pasca disahkannya IEU-CEPA.
Anindya optimis bahwa pemberlakuan perjanjian ini akan memperkuat iklim usaha dalam negeri, baik dari sisi ekspor maupun investasi. Ia menegaskan bahwa kesepakatan ini bukan hanya akan membuka pasar baru, tetapi juga menjadi daya tarik tambahan bagi investor Eropa untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Menurut Anindya, sektor tenaga kerja migran juga akan mendapat manfaat melalui peluang kerja sama bilateral yang lebih luas. “Ini pembuka pasar yang besar, baik untuk perdagangan, investasi, maupun mobilitas tenaga kerja,” ujar Anindya di Menara Kadin, Jakarta.
3. Apindo: Pengusaha Sudah Bersiap Tingkatkan Daya Saing Ekspor
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani. Ia menyambut positif terselesaikannya proses negosiasi IEU-CEPA dan menyatakan bahwa pelaku usaha dalam negeri sudah diberikan informasi mengenai peluang dan tantangan yang mungkin dihadapi setelah kesepakatan resmi berlaku.
Shinta menjelaskan bahwa meski belum resmi diberlakukan, para eksportir Indonesia telah memulai berbagai persiapan strategis. Beberapa perusahaan besar bahkan sudah menyusun langkah-langkah untuk memperkuat daya saing produknya di pasar Uni Eropa, terutama dalam menghadapi kompetitor regional seperti Vietnam.
“Para eksportir kita sudah mulai menyusun strategi untuk penetrasi pasar Eropa. Kita fokus pada diseminasi informasi dan sosialisasi, agar pelaku usaha tidak kaget saat perjanjian diberlakukan,” kata Shinta.
4. Sektor Padat Karya Jadi Fokus Utama Ekspor ke Uni Eropa
Dalam roadmap ekspor ke Eropa pasca IEU-CEPA, pemerintah bersama dunia usaha akan menggenjot sektor-sektor padat karya yang memiliki potensi tinggi. Shinta menyebutkan beberapa sektor unggulan seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), alas kaki, furniture, serta hasil perikanan sebagai andalan ekspor ke kawasan Eropa.
Sektor-sektor tersebut bukan hanya menyerap banyak tenaga kerja, tapi juga memiliki peluang pertumbuhan yang besar karena permintaan yang stabil dari negara-negara Uni Eropa. Dengan penghapusan atau pengurangan tarif bea masuk, produk-produk Indonesia akan lebih kompetitif di pasar Eropa.
Pemberlakuan IEU-CEPA juga dinilai dapat mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas. Beberapa elemen perjanjian bahkan mengatur khusus fasilitasi ekspor UMKM, sehingga pelaku usaha skala kecil dan menengah bisa ikut menikmati manfaat dari pasar Eropa yang terbuka.
5. Momentum Bangkitkan Industri Ekspor Indonesia
Perjanjian IEU-CEPA datang di saat yang tepat, ketika Indonesia tengah berupaya memperkuat kinerja ekspor dan menyeimbangkan neraca perdagangan. Dalam jangka panjang, kesepakatan ini diharapkan mampu menurunkan ketergantungan ekspor Indonesia terhadap negara-negara tertentu, serta memperluas diversifikasi tujuan ekspor.
Dengan kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan asosiasi perdagangan, IEU-CEPA menjadi peluang emas untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan baru dalam rantai pasok Eropa. Terlebih dengan kondisi geopolitik global yang dinamis, membuka kerja sama strategis seperti ini menjadi keharusan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi nasional.