LG Batal Investasi Rp 129 Triliun di Indonesia, Prabowo: Tenang, Indonesia Tetap Kuat dan Cerah

1. LG Mundur dari Proyek Baterai EV, Presiden Prabowo Beri Respons Menenangkan
Kuatbaca.com - Keputusan LG Energy Solution untuk mundur dari proyek investasi baterai kendaraan listrik senilai Rp 129 triliun di Indonesia sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku industri dan publik. Namun, Presiden Prabowo Subianto dengan tenang menanggapi kabar tersebut. Ia menegaskan bahwa Indonesia adalah negara besar dan kuat, serta tidak akan goyah hanya karena satu investor menarik diri.
2. Indonesia Tetap Percaya Diri Jadi Magnet Investasi Global
Prabowo menyampaikan bahwa hengkangnya LG dari proyek tersebut tidak berarti akhir dari pengembangan ekosistem kendaraan listrik nasional. Ia optimistis Indonesia akan segera mendapatkan pengganti LG dari mitra investor lainnya. Menurutnya, Indonesia memiliki keunggulan strategis dan kekayaan sumber daya alam, khususnya nikel, yang membuatnya tetap menarik di mata investor global.
“Pasti ada lah (pengganti LG). Tenang saja, Indonesia besar, Indonesia kuat, Indonesia cerah,” tegas Prabowo di Istana Merdeka, Selasa (22/4/2025).
3. Proyek Rp 129 Triliun Batal, Ini Kronologi Mundurnya LG
Menurut laporan, LG melalui anak usahanya seperti LG Chem, LG Energy Solution, dan LX International Corp, awalnya tergabung dalam konsorsium yang akan membangun rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Proyek ini mencakup mulai dari pengadaan bahan baku, prekursor, katoda, hingga produksi sel baterai.
Namun, pergeseran dalam lanskap industri global, terutama melambatnya permintaan kendaraan listrik (EV) di sejumlah negara maju, membuat LG memutuskan reorientasi strategi investasi.
4. Penjelasan LG: Karena Pasar Global dan Lingkungan Investasi
Perwakilan LG Energy Solution mengonfirmasi kepada media Korea bahwa keputusan keluar dari proyek ini dilakukan setelah melalui proses evaluasi bersama pemerintah Indonesia. Mereka menyebut bahwa kondisi pasar EV saat ini sedang mengalami perlambatan, dan faktor tersebut memengaruhi strategi jangka pendek perusahaan.
“Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut,” ujar pejabat LG kepada Yonhap News Agency.
5. LG Tidak Sepenuhnya Pergi dari Indonesia
Meski membatalkan proyek besar ini, LG menegaskan bahwa mereka tidak meninggalkan Indonesia sepenuhnya. Mereka tetap menjalankan proyek lain yang sedang berjalan, seperti Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power)—proyek patungan LG dengan Hyundai untuk pabrik baterai di Karawang, Jawa Barat.
6. Potensi Indonesia Tetap Jadi Kunci Pengembangan Industri EV Dunia
Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia, komponen utama baterai EV. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pemain penting dalam rantai pasok global untuk kendaraan listrik. Banyak negara dan produsen otomotif masih memandang Indonesia sebagai lokasi strategis untuk investasi jangka panjang di bidang energi terbarukan.
7. Pemerintah Siap Sambut Mitra Baru
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Investasi dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi telah membuka peluang untuk mengundang mitra investasi baru. Negara-negara seperti Tiongkok, Jepang, Uni Emirat Arab, dan beberapa negara Eropa disebut-sebut telah menunjukkan minat untuk masuk ke proyek baterai EV nasional.
8. Resiliensi Ekonomi Jadi Modal Penting Indonesia
Mundurnya LG tak lantas mengendurkan semangat pemerintah dalam mengembangkan industri energi hijau. Justru, hal ini dianggap sebagai bagian dari dinamika bisnis global, dan Indonesia dinilai sudah cukup tangguh untuk tetap berdiri dan bergerak maju. Presiden Prabowo pun menekankan bahwa ketahanan ekonomi nasional adalah prioritas.
9. Masa Depan Cerah Energi Terbarukan Tetap Jadi Fokus
Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, Indonesia tetap menempatkan industri kendaraan listrik dan energi terbarukan sebagai salah satu sektor prioritas dalam pembangunan nasional. Dukungan infrastruktur, insentif fiskal, dan regulasi pro-investasi terus ditingkatkan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.
10. Mundurnya LG Bukan Akhir, Tapi Awal Lompatan Baru
Kabar batalnya investasi LG memang mengejutkan, namun hal itu tidak mematahkan optimisme nasional. Dengan komitmen pemerintah dan potensi sumber daya strategis, Indonesia masih punya banyak peluang untuk menjadi kekuatan besar dalam industri kendaraan listrik dunia. Seperti kata Prabowo, “Indonesia cerah.”