Kuatbaca.com - Persib Bandung, klub sepakbola kebanggaan Jawa Barat, tengah menyiapkan langkah besar untuk memperluas cakupan bisnisnya dengan rencana melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah ini akan membuat Persib menjadi salah satu klub olahraga yang go public di pasar modal Indonesia pada awal tahun 2026 mendatang. Rencana IPO ini bertujuan membuka peluang pendanaan baru yang dapat memperkuat fondasi finansial Persib dan mendukung pengembangan klub secara lebih profesional dan berkelanjutan.
1. BEI Dukung Klub Olahraga Masuki Pasar Modal dengan Syarat Ketat
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyatakan bahwa bursa terbuka terhadap berbagai sektor industri yang ingin memanfaatkan pasar modal, termasuk dunia olahraga. Menurut Nyoman, pasar modal bisa menjadi instrumen penting bagi perusahaan maupun klub olahraga untuk memperoleh pendanaan demi mendukung pertumbuhan bisnis mereka dalam jangka panjang. Namun, Nyoman juga mengingatkan bahwa proses IPO harus dipersiapkan secara matang dengan mengikuti seluruh ketentuan yang berlaku.
Selain itu, penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) menjadi kunci utama agar perusahaan tidak hanya menarik minat investor, tetapi juga mampu menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan, termasuk pendukung dan pemilik saham klub.
2. Persiapan Matang Jadi Kunci Sukses Persib Melantai di Bursa
Persiapan yang matang merupakan fondasi utama agar Persib bisa sukses melewati proses IPO dan mendapatkan kepercayaan dari investor publik. Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat, Glenn Sugita, menyatakan optimisme besar bahwa Persib dapat segera melantai di bursa dan memberikan kesempatan bagi para Bobotoh, sebutan fans Persib, untuk turut memiliki saham klub kebanggaan mereka.
Investasi ini akan memberikan peluang unik bagi para pendukung untuk tidak hanya mendukung secara emosional, tapi juga menjadi bagian dari kepemilikan klub. Glenn mengajak masyarakat dan para pendukung untuk mendoakan dan mendukung agar proses IPO berjalan lancar dan menghasilkan manfaat jangka panjang bagi Persib dan seluruh stakeholder.
3. Dukungan Investor dan Catatan Prestasi Persib Jadi Modal Kuat
Dukungan investasi dari kalangan pemerintahan maupun swasta menjadi sinyal positif bagi Persib dalam menatap langkah IPO. Menteri Perumahan dan Permukiman, Maruarar Sirait, bahkan menyatakan kesiapannya menggelontorkan dana hingga Rp 100 miliar untuk investasi di Persib Bandung. Ini menjadi bukti kuat bahwa potensi bisnis klub sepakbola tidak hanya dilihat dari sisi olahraga, tapi juga dari sisi nilai bisnis dan ekonomi.
Selain itu, prestasi klub yang telah meraih empat gelar juara Liga Indonesia memberikan reputasi yang kuat sebagai klub dengan daya tarik tinggi. Persib telah menunjukkan konsistensi dalam kompetisi nasional dengan gelar juara Liga Indonesia di musim 1994/1995, ISL 2014, Liga 1 2023/2024, dan terbaru Liga 1 2024/2025. Keberhasilan ini menegaskan posisi Persib sebagai salah satu klub terbaik dan menjadi nilai tambah saat masuk ke pasar modal.
4. Prospek Masa Depan Persib dengan Pendanaan dari Pasar Modal
Dengan langkah IPO yang tengah disiapkan, Persib Bandung berpotensi memperoleh modal besar untuk meningkatkan kualitas klub, mulai dari pembinaan pemain muda, pengembangan stadion dan fasilitas, hingga memperkuat manajemen klub secara profesional. Selain itu, masuknya modal dari pasar modal akan membuka peluang inovasi dalam bisnis klub yang selama ini hanya bergantung pada sponsor dan pendapatan dari pertandingan.
IPO juga menjadi peluang bagi Persib untuk membangun transparansi dan akuntabilitas yang tinggi, sejalan dengan prinsip Good Corporate Governance yang diwajibkan oleh Bursa Efek Indonesia. Ini akan memperkuat kepercayaan investor dan memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.