Rosan Roeslani Ungkap Rencana Suntikan Modal Danantara ke Garuda Indonesia

Kuatbaca - Kabar soal rencana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang akan menyuntikkan dana ke maskapai nasional Garuda Indonesia mulai mengemuka. Informasi ini menjadi perhatian karena menyangkut penguatan finansial salah satu ikon penerbangan Indonesia yang sempat mengalami berbagai tantangan dalam beberapa tahun terakhir.
CEO Danantara, Rosan Roeslani, akhirnya angkat bicara mengenai isu tersebut. Ia mengonfirmasi bahwa memang ada pembicaraan terkait potensi penyuntikan modal ke Garuda, walaupun dia masih enggan membocorkan detail lebih lanjut, termasuk jumlah dana yang akan disuntikkan.
"Diskusi masih berlangsung dengan berbagai pihak, jadi belum bisa saya jelaskan secara rinci. Yang jelas, proses ini sedang berjalan dan kita harap bisa segera ada keputusan," ujar Rosan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, akhir Mei 2025.
Garuda Indonesia Tetap Fokus Pada Strategi Perusahaan
Sementara itu, Garuda Indonesia juga memberikan klarifikasi resmi melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia. Maskapai pelat merah tersebut menegaskan bahwa semua keputusan terkait kebijakan korporasi, termasuk potensi suntikan modal, berada di bawah kewenangan pemegang saham dan para pemangku kepentingan. Dalam hal ini, negara sebagai pemegang saham utama melalui Kementerian BUMN dan Danantara, menjadi aktor utama dalam pengambilan keputusan tersebut.
Garuda menegaskan bahwa perusahaan tetap fokus pada pelaksanaan strategi bisnis yang telah dirancang agar perusahaan dapat berjalan sesuai rencana dan mengoptimalkan kinerja dalam kondisi pasar yang kompetitif.
"Kami masih terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pihak terkait lainnya agar langkah-langkah yang diambil tetap pada jalur yang benar," demikian pernyataan resmi dari manajemen Garuda.
Rencana Penambahan Armada: 50 Pesawat Boeing Masih Dalam Negosiasi
Selain pembahasan soal modal, Rosan juga membocorkan adanya rencana Garuda menambah armada pesawat dari produsen Amerika Serikat, Boeing. Menurutnya, jumlah pesawat yang bakal masuk bisa mencapai 50 unit, meskipun proses pembicaraan antara Garuda dan Boeing masih berlangsung.
"Proses negosiasi masih berjalan. Kami masih membicarakan detail teknis dan bisnisnya," terang Rosan.
Mengenai skema penambahan armada, apakah berupa pembelian langsung atau penyewaan (leasing), Rosan masih belum bersedia mengungkapkan. Dia berjanji akan memberikan informasi lebih lengkap setelah semua kesepakatan final.
Pertemuan Strategis Rosan dengan Pimpinan Boeing
Sebelumnya, pada awal Mei 2025, Rosan sempat melakukan pertemuan dengan perwakilan pusat Boeing dan pimpinan regionalnya. Pertemuan tersebut menjadi ajang pembicaraan tentang kesiapan Boeing dalam menjalin kerja sama yang lebih erat dengan Garuda.
Dalam kesempatan itu, Rosan mengunggah foto kebersamaannya dengan Penny Burrt, President Boeing Southeast Asia dan Head of Government Relations Boeing, sebagai bentuk dukungan terhadap kelanjutan hubungan bisnis kedua belah pihak.
Rosan menyebut bahwa fokus utama dalam pertemuan tersebut adalah untuk memastikan kesiapan Boeing dalam memenuhi kebutuhan Garuda ke depan. Komitmen investasi yang pernah tertunda akibat pandemi COVID-19 juga kembali dibahas agar dapat dilanjutkan secara optimal.
Penyuntikan modal dan penambahan armada tentu menjadi angin segar bagi Garuda Indonesia yang selama ini berjuang mengembalikan performa terbaiknya. Setelah terdampak pandemi dan kompetisi yang semakin ketat, langkah-langkah strategis seperti ini diharapkan dapat memperkuat posisi Garuda di industri penerbangan nasional dan internasional.
Keterlibatan Danantara sebagai badan pengelola investasi memberikan sinyal positif bahwa pemerintah dan pemegang saham serius dalam mendukung revitalisasi Garuda. Penambahan pesawat dari Boeing pun bisa menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan maskapai nasional.
Meski demikian, semua rencana ini masih harus melalui proses pembahasan dan persetujuan akhir agar dapat berjalan lancar. Banyak pihak berharap, kolaborasi ini bisa membawa Garuda kembali ke puncak kejayaan dan menjadi simbol kebanggaan Indonesia di langit dunia.