Suntikan Dana Segar untuk Garuda: Danantara Siap Turun Tangan

Kuatbaca - Rencana besar tengah digodok di balik layar industri penerbangan nasional. Maskapai pelat merah Garuda Indonesia dikabarkan akan mendapatkan suntikan dana segar dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Langkah ini diyakini akan menjadi amunisi penting dalam upaya Garuda untuk memperkuat armada dan kembali mengudara dengan performa prima.
CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengonfirmasi bahwa pembahasan mengenai penyertaan modal tersebut memang sedang berlangsung. Meskipun belum bersedia membeberkan secara rinci skema dan nilai investasi yang akan dikucurkan, Rosan memastikan bahwa proses diskusi tengah berjalan dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
"Masih dalam pembicaraan. Kita terus menjalin komunikasi dengan semua pihak. Semoga berjalan lancar," ujar Rosan saat ditemui di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Garuda Fokus Jaga Performa, Pemerintah Jadi Kunci
Sebagai maskapai milik negara, langkah strategis Garuda tentu tak bisa dilepaskan dari campur tangan pemegang saham utamanya—yakni pemerintah melalui Kementerian BUMN dan BPI Danantara. Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Garuda menegaskan bahwa keputusan terkait kebijakan korporasi sepenuhnya berada di tangan para pemilik saham.
Meski demikian, perusahaan tetap menjaga komitmennya untuk beroperasi sesuai rencana bisnis yang telah disusun. Fokus utama Garuda saat ini adalah mempertahankan kinerja positif yang perlahan mulai pulih pasca pandemi COVID-19 yang sempat melumpuhkan sektor penerbangan global.
Membidik Langit Lebih Tinggi: Tambah Armada Baru
Tak hanya membahas penyertaan modal, Danantara juga terlibat dalam diskusi mengenai ekspansi armada Garuda. Salah satu agenda besarnya adalah rencana penambahan pesawat dari pabrikan ternama asal Amerika Serikat, Boeing. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa Garuda sedang menjajaki opsi untuk menambah hingga 50 unit pesawat baru dari Boeing.
Rosan mengonfirmasi adanya pembicaraan dengan Boeing, meski menekankan bahwa prosesnya masih dalam tahap negosiasi bisnis. Ia belum bisa memastikan apakah pengadaan tersebut akan dilakukan melalui pembelian langsung atau sistem sewa.
"Kita masih dalam proses. Belum bisa dijelaskan detailnya sekarang," ujarnya singkat, menandakan adanya langkah strategis yang masih menunggu finalisasi.
Diplomasi Udara: Pertemuan Strategis dengan Boeing
Pekan lalu, Rosan diketahui mengadakan pertemuan penting dengan jajaran pimpinan Boeing. Dalam unggahan yang dibagikan di media sosialnya, Rosan tampak bertatap muka dengan President Boeing untuk kawasan Asia Tenggara serta Kepala Hubungan Pemerintahan Boeing, Penny Burrt. Pertemuan tersebut berlangsung di Jakarta dan menjadi bagian dari upaya membangun kembali hubungan bisnis yang sempat tertunda akibat pandemi.
Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak berdiskusi mengenai kesiapan Boeing untuk kembali mendukung penguatan armada Garuda. Seperti diketahui, komitmen kerja sama antara Boeing dan Garuda sempat tertahan beberapa tahun terakhir karena berbagai tantangan, termasuk krisis global yang menghantam sektor penerbangan.
Jika rencana suntikan modal ini terealisasi dan disertai ekspansi armada yang signifikan, Garuda Indonesia bisa saja memasuki babak baru yang lebih menjanjikan. Investasi dari Danantara bukan hanya sekadar tambahan dana, tetapi juga sinyal kuat bahwa pemerintah dan lembaga investasi nasional masih menaruh harapan besar pada kebangkitan maskapai kebanggaan Tanah Air ini.
Di tengah ketatnya persaingan dan tantangan di dunia aviasi, langkah-langkah strategis seperti ini sangat dibutuhkan untuk memastikan Garuda tetap relevan, kompetitif, dan mampu mengibarkan bendera Merah Putih di langit dunia.