Iran Gelar Pemakaman Besar Komandan Militer Korban Serangan Israel: Simbol Duka dan Perlawanan

1. Pemakaman Akbar di Teheran untuk Korban Konflik Iran-Israel
Kuatbaca.com - Pada Sabtu pagi, 28 Juni 2025, Iran menggelar upacara pemakaman kenegaraan yang menggetarkan hati di jantung ibu kota Teheran. Sekitar 60 jenazah dimakamkan, termasuk di antaranya para komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil—semuanya korban serangan udara Israel dalam konflik yang berlangsung selama hampir dua pekan terakhir. Prosesi penghormatan dimulai pukul 08.00 waktu setempat dan menjadi sorotan nasional.
2. Bendera, Foto, dan Tangis Duka di Tengah Ibu Kota
Warga Teheran berduyun-duyun datang ke lokasi upacara, berpakaian hitam sebagai tanda berkabung. Mereka membawa bendera Iran dan potret para martir yang gugur. Gambar-gambar dari televisi pemerintah memperlihatkan peti mati yang dibungkus bendera nasional, berjejer rapi di sekitar Lapangan Enghelab, kawasan pusat yang menjadi simbol revolusi Iran. Keheningan dan air mata menyelimuti kota, yang seolah membeku dalam nuansa duka dan penghormatan.
3. Tokoh Militer dan Ilmuwan Jadi Korban Serangan
Beberapa tokoh penting yang menjadi korban serangan Israel termasuk Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, wakil panglima angkatan bersenjata Garda Revolusi Iran. Ia tewas bersama istri dan putrinya, seorang jurnalis lokal. Selain itu, ilmuwan nuklir Mohammad Mehdi Tehranchi dan Komandan Garda Revolusi Hossein Salami juga menjadi bagian dari korban yang dimakamkan. Mereka semua dianggap sebagai pahlawan oleh negara, simbol pengorbanan di tengah ketegangan geopolitik yang membara.
4. Anak-anak Turut Jadi Korban Serangan Militer
Tragisnya, dari total 60 jenazah yang dimakamkan hari itu, empat di antaranya adalah anak-anak. Pemerintah Iran menyebutkan bahwa total korban tewas akibat serangan Israel mencapai 627 jiwa, mayoritas merupakan warga sipil. Sebaliknya, serangan balasan Iran ke wilayah Israel mengakibatkan 28 orang meninggal dunia. Angka ini menunjukkan ketimpangan besar dalam korban jiwa yang menambah kemarahan publik Iran terhadap aksi militer Israel.
5. Amerika Ikut Campur, Konflik Semakin Memanas
Dalam eskalasi terbaru, Amerika Serikat turut melancarkan serangan ke tiga fasilitas nuklir Iran, yang diklaim oleh CIA telah melumpuhkan sebagian besar sistem pertahanan strategis Iran. Namun, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menepis klaim tersebut dengan menyebut serangan AS sebagai “tindakan tidak signifikan” dan menyatakan bahwa Iran tetap kuat secara militer dan ideologis.
6. Prosesi Menuju Azadi Square, Simbol Perjuangan Iran
Setelah upacara utama, prosesi pemakaman dilanjutkan ke Azadi Square, sekitar 11 kilometer dari pusat kota. Kawasan ini dikenal sebagai simbol kemerdekaan dan perjuangan rakyat Iran, menjadikannya lokasi penuh makna untuk penghormatan terakhir bagi para "syuhada". Kepala Dewan Koordinasi Pembangunan Islam Teheran, Mohsen Mahmoudi, menyebut hari itu sebagai “momen bersejarah” bagi republik Islam dan revolusinya.
7. Gencatan Senjata, Namun Ketegangan Masih Membara
Meskipun konflik bersenjata antara Iran dan Israel dinyatakan berakhir dengan gencatan senjata pada akhir Juni, situasi masih jauh dari kata damai. Kedua belah pihak mengklaim kemenangan. Namun, kematian ratusan warga sipil, termasuk figur militer dan ilmiah penting, telah meninggalkan luka yang mendalam di masyarakat Iran. Gencatan senjata yang rapuh belum mampu menenangkan emosi kolektif yang sudah membara.
8. Reaksi Global dan Kekhawatiran Dunia Internasional
Pemakaman masal dan laporan jumlah korban yang tinggi membuat dunia internasional semakin resah. Banyak pihak mendesak investigasi independen terhadap pelanggaran hak asasi manusia selama konflik, terutama serangan terhadap target sipil. Namun Iran tetap menunjukkan sikap keras, menegaskan bahwa pengorbanan para martir tidak akan sia-sia dan bahwa perjuangan perlawanan terhadap agresi asing akan terus berlanjut.
Dengan pemakaman kenegaraan yang penuh simbolisme ini, Iran tidak hanya mengenang para korban sebagai pahlawan, tetapi juga mengirim pesan kuat kepada dunia bahwa bangsa mereka bersatu dalam duka dan perlawanan. Konflik mungkin telah mereda di medan tempur, namun dalam hati rakyat Iran, perang belum sepenuhnya usai.