Penyelundupan Narkoba dalam Bentuk 'Permen' Ganja: Kasus Tersangka Pebasket AS

14 May 2025 19:02 WIB
pebasket-asal-as-jarred-dwayne-shaw-ditangkap-polres-bandara-soetta-terkait-narkoba-1747214972799_169.jpeg

Kuatbaca - Kasus penyelundupan narkoba yang melibatkan seorang pebasket asal Amerika Serikat, Jarred Dwayne Shaw, mencuat ke permukaan setelah aparat kepolisian Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) berhasil mengungkap tindak pidana peredaran gelap narkotika. Penangkapan Shaw berawal dari temuan mencurigakan oleh pihak Bea-Cukai Bandara Soetta terkait sebuah paket yang diduga berisi narkoba yang dikirim dari Thailand. Dengan kecerdikan tersangka dalam menyamarkan barang haram tersebut, kasus ini menjadi salah satu yang menarik perhatian publik.

Paket Mencurigakan yang Dikirim dari Thailand

Kejadian ini bermula ketika pihak Bea-Cukai Bandara Soekarno-Hatta menerima informasi tentang sebuah paket yang mencurigakan. Paket itu dikirim dari Thailand dan ditujukan untuk seseorang yang tinggal di Kabupaten Tangerang, Indonesia. Paket tersebut memiliki nomor resi EE206616913TH dan atas nama pengirim Jitnarec Konchinda yang berasal dari Bangkok, Thailand. Tujuan pengiriman adalah penerima yang dikenal dengan inisial IM yang tinggal di Apartemen Casa De Parco, Cisauk.

Pihak Bea-Cukai, yang memiliki pengalaman dalam menangani barang-barang yang mencurigakan, segera melakukan pemeriksaan terhadap paket tersebut. Temuan awal sangat mengejutkan—di dalam paket tersebut terdapat 20 bungkus permen yang diberi label “Vita Bite”. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, terungkap bahwa permen-permen tersebut ternyata mengandung narkotika jenis Delta 9 THC, yang merupakan salah satu senyawa utama dalam ganja. Totalnya ada 132 permen yang ditemukan, dengan berat bruto mencapai 869 gram.

Penyelidikan Bersama Bea-Cukai dan Polisi

Setelah temuan tersebut, Bea-Cukai berkoordinasi dengan Polresta Bandara Soekarno-Hatta untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Proses penyelidikan melibatkan joint investigation antara kedua pihak guna memastikan siapa yang terlibat dalam pengiriman narkoba ini. Dalam waktu singkat, mereka berhasil mengidentifikasi penerima paket tersebut—Jarred Dwayne Shaw, seorang pebasket yang tinggal di kawasan Cisauk, Kabupaten Tangerang.

Pada 7 Mei 2025, polisi akhirnya melakukan penangkapan terhadap Shaw di lobi Apartemen Casa De Parco. Tersangka ditangkap sekitar pukul 21:47 WIB saat mengambil paket berisi narkoba tersebut. Saat ditangkap, Shaw mencoba untuk menyamarkan narkoba yang ada di dalam paket tersebut dengan memasukkan permen ganja itu ke dalam kemasan vitamin yang bertuliskan "Vita Bite", sebuah merek yang biasanya digunakan untuk suplemen makanan. Ini adalah upaya dari tersangka untuk mengelabui petugas dan meloloskan barang ilegal tersebut.

Modus Penyalahgunaan dan Dampaknya

Modus operandi yang digunakan oleh Shaw dalam menyelundupkan narkoba ini cukup cerdik. Dengan menyamarkan narkoba dalam bentuk permen yang dikemas dalam botol vitamin, ia berharap dapat melewati pemeriksaan bea cukai tanpa menimbulkan kecurigaan. Namun, berkat kewaspadaan dan keahlian pihak Bea-Cukai, upaya penyelundupan ini berhasil digagalkan sebelum barang haram tersebut bisa beredar di Indonesia.

Kasus ini juga membuka mata banyak pihak tentang betapa besarnya ancaman peredaran narkoba di Indonesia. Meski berusaha disamarkan, barang ilegal ini tetap dapat terdeteksi berkat kerja sama antara Bea-Cukai dan Polresta Bandara Soekarno-Hatta. Narkoba jenis Delta 9 THC, yang merupakan senyawa utama dalam ganja, memiliki dampak yang sangat merusak bagi kesehatan dan dapat mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi seseorang.

Saat ini, Jarred Dwayne Shaw tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Proses hukum terkait kasus penyelundupan narkoba ini akan terus berlanjut, dan Shaw kemungkinan akan dikenakan pasal-pasal yang berkaitan dengan peredaran gelap narkotika dan penyalahgunaan barang haram tersebut. Penangkapan ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku lainnya yang mencoba menyelundupkan narkoba ke Indonesia.

Selain itu, kasus ini juga menyoroti pentingnya pengawasan dan pencegahan terhadap penyalahgunaan narkotika, khususnya di bandara dan jalur pengiriman internasional. Keberhasilan pengungkapan ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara berbagai lembaga, seperti Bea-Cukai dan kepolisian, dalam memerangi peredaran narkoba yang semakin canggih.

Kasus penyelundupan narkoba yang melibatkan seorang pebasket ini harus menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Indonesia. Selain memperketat pengawasan terhadap barang-barang impor, edukasi tentang bahaya narkoba juga perlu lebih digalakkan. Peran orang tua, sekolah, serta masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba, serta mencegah generasi muda terjerumus dalam dunia yang penuh dengan bahaya tersebut.

Dengan semakin banyaknya kasus penyalahgunaan narkoba yang melibatkan berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum hingga kalangan selebritas atau figur publik, kesadaran kolektif masyarakat terhadap bahaya narkoba harus terus diperkuat. Hanya dengan kerjasama antara masyarakat dan aparat penegak hukum, Indonesia dapat menghadapi tantangan peredaran narkotika yang semakin kompleks.

internasional

Fenomena Terkini






Trending