Politisi Prancis Tuntut Amerika Serikat Kembalikan Patung Liberty

17 March 2025 20:28 WIB
patung-liberty_169.jpeg

Kuatbaca - Seorang anggota Parlemen Eropa asal Prancis, Raphael Glucksmann, mengeluarkan pernyataan mengejutkan dengan mendesak Amerika Serikat (AS) untuk mengembalikan Patung Liberty ke Prancis. Ia menilai bahwa kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Presiden Donald Trump saat ini bertentangan dengan nilai-nilai kebebasan yang diwakili oleh monumen ikonik tersebut.

Patung Liberty, yang selama lebih dari satu abad berdiri megah di pelabuhan New York, merupakan hadiah dari Prancis kepada AS sebagai simbol persahabatan dan kebebasan. Namun, menurut Glucksmann, tindakan pemerintahan Trump yang semakin jauh dari semangat kebebasan membuat simbol itu tidak lagi memiliki makna yang sama di Negeri Paman Sam.

Patung Liberty: Hadiah Bersejarah dari Prancis

Monumen yang dirancang oleh pematung Prancis, Frederic Auguste Bartholdi, dan dibangun oleh insinyur ternama Gustave Eiffel ini diresmikan pada tahun 1886. Patung tersebut diberikan sebagai tanda peringatan 100 tahun kemerdekaan AS sekaligus lambang solidaritas antara Prancis dan AS dalam memperjuangkan demokrasi serta kebebasan.

Sejak saat itu, Patung Liberty menjadi ikon bagi para imigran yang datang ke AS untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Namun, menurut Glucksmann, perubahan arah kebijakan pemerintahan Trump justru berlawanan dengan semangat keterbukaan dan kebebasan yang telah lama dijunjung oleh AS.

Kritik terhadap Kebijakan Imigrasi dan Ilmiah

Dalam pidatonya yang disampaikan di hadapan para pendukung Partai Place Publique, Glucksmann menuding kebijakan Trump telah mengikis nilai-nilai demokrasi. Ia menyoroti langkah Trump dalam memediasi perdamaian antara Rusia dan Ukraina, yang menurutnya lebih berpihak kepada para pemimpin otoriter dibandingkan dengan negara-negara yang memperjuangkan kebebasan.

Selain itu, kebijakan-kebijakan Trump yang menargetkan penelitian ilmiah juga mendapat sorotan. Ia mengkritik pemecatan para peneliti yang berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan di AS serta pemblokiran hibah federal untuk studi perubahan iklim dan gender. Menurutnya, tindakan ini bertentangan dengan prinsip kebebasan akademik dan inovasi yang telah menjadikan AS sebagai salah satu negara paling maju di dunia.

Tantangan untuk Amerika Serikat

Dalam pernyataan yang penuh kritik, Glucksmann menegaskan bahwa jika rakyat Amerika terus mendukung kebijakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebebasan, maka mereka seharusnya mengembalikan Patung Liberty kepada Prancis. Pernyataan ini mendapat sambutan meriah dari para pendukungnya, yang melihat hal tersebut sebagai bentuk protes terhadap kebijakan luar negeri dan domestik AS yang semakin konservatif.

Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa Prancis siap menyambut para ilmuwan dan akademisi yang kehilangan pekerjaan akibat kebijakan Trump. Ia menilai bahwa dunia membutuhkan pemikiran bebas dan inovatif untuk menghadapi tantangan global, dan jika AS tidak lagi menghargai hal itu, maka Prancis akan dengan senang hati menampung para intelektual yang terus ingin berkontribusi bagi kemajuan dunia.

Pernyataan Glucksmann ini tentu saja memicu perdebatan, baik di AS maupun di Eropa. Banyak yang menganggapnya sebagai kritik tajam terhadap kebijakan Trump, sementara yang lain melihatnya sebagai sindiran terhadap AS yang semakin menjauh dari nilai-nilai yang dulu mereka promosikan ke seluruh dunia.

Apakah AS akan menanggapi tantangan ini dengan mengubah kebijakan mereka atau tetap teguh pada prinsip "America First"? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Namun yang pasti, perdebatan mengenai makna kebebasan dan demokrasi akan terus berlanjut, baik di AS maupun di panggung politik global.

internasional

Fenomena Terkini






Trending