Komentar di TikTok Berujung Maut, Seorang Pemuda di Banyuwangi Tewas Ditusuk

Kuatbaca.com - Sebuah tragedi mengenaskan terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, ketika konflik kecil di media sosial berubah menjadi aksi kekerasan mematikan. Seorang pemuda bernama Wiryadianto (20), warga Kecamatan Gambiran, ditemukan tewas usai ditusuk oleh pelaku berinisial Kuncoro Dedi S (22). Pemicu insiden ini ternyata hanya karena komentar korban saat siaran langsung (live) kekasih pelaku di TikTok.
Aksi ini mengejutkan banyak pihak karena menunjukkan betapa interaksi digital bisa memicu emosi hingga ke tingkat kekerasan fisik. Peristiwa ini pun menyoroti bahaya dari kecemburuan dan penggunaan media sosial tanpa kendali emosi.
1. Polisi Periksa Delapan Saksi, Termasuk Pacar Pelaku
Penyelidikan yang dilakukan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Banyuwangi terus berkembang. Sejauh ini, delapan orang saksi telah diperiksa oleh penyidik. Salah satu di antaranya adalah SW (19), pacar pelaku, yang merupakan penyanyi lokal atau biduan yang menjadi pusat dari awal mula permasalahan ini.
Kompol Komang Yogi Arya Wiguna, Kepala Satreskrim Polresta Banyuwangi, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mendalami peran dari masing-masing saksi. "Penyidik telah memeriksa 8 saksi, termasuk teman tersangka yang mengendarai motor dan pacar tersangka. Pacar tersangka kami periksa apakah ada unsur provokasi. Tidak menutup kemungkinan ada tersangka tambahan," ujar Komang, Selasa (3/6/2025).
2. Senjata Tajam Jenis Kerambit Jadi Alat Pembunuhan
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan terhadap pelaku, polisi berhasil mengamankan senjata tajam jenis kerambit yang digunakan oleh Kuncoro Dedi untuk melakukan penusukan. Senjata ini menjadi bukti utama dalam kasus yang kini masuk ke tahap pengembangan.
Selain kerambit, polisi juga menyita alat komunikasi milik pelaku dan para saksi untuk melacak interaksi yang terjadi sebelum kejadian. Kompol Komang menambahkan, “Apakah pelaku membeli sendiri atau dapat dari orang lain, ini masih kami dalami,” ungkapnya.
3. Motif Emosional dan Dugaan Provokasi Masih Diselidiki
Keterangan sementara menyebutkan bahwa pelaku tidak terima atas komentar yang dianggap melecehkan atau mengganggu hubungan asmaranya dengan SW. Komentar tersebut terjadi saat siaran langsung di aplikasi TikTok, yang ternyata cukup membuat pelaku tersulut emosi hingga akhirnya memutuskan untuk mendatangi korban dan melakukan penusukan.
Polisi masih mendalami apakah komentar tersebut benar-benar bersifat provokatif atau hanya ditanggapi secara berlebihan oleh pelaku. Selain itu, keterlibatan pihak lain, termasuk pacar pelaku, masih terus diselidiki untuk mengetahui apakah insiden ini murni tindakan spontan atau ada unsur perencanaan.