TNI Ikut Turun Tangan Usut Kasus Penganiayaan Gara-gara Urusan Parkir di Depok

2 June 2025 11:06 WIB
ilustrasi-pengeroyokan_169.jpeg

Kuatbaca - Masalah lahan parkir yang sepele ternyata bisa memicu keributan serius. Terbaru, di kawasan Sukmajaya, Depok, tiga pria menjadi korban pengeroyokan setelah terjadi perselisihan terkait penggunaan tempat parkir. Tiga pria yang diketahui berinisial SL, JD, dan AM, dikeroyok oleh tujuh orang di lokasi yang diduga adalah area minimarket setempat. Kasus ini mencuat pada Sabtu malam, 31 Mei 2025, sekitar pukul 18.30 WIB, dan langsung mendapat perhatian pihak berwajib.

Perseteruan bermula saat salah satu terlapor yang datang menggunakan sepeda motor parkir di area yang sebenarnya hanya diperuntukkan untuk mobil. Korban yang merasa aturan tersebut dilanggar, menegur sang pengendara motor. Namun, teguran itu berujung pada adu argumen yang memanas. Bahkan, dalam adu mulut itu, sang terlapor sempat mengancam akan membawa "sekompi" untuk menghadapi korban.

Aksi Kekerasan Terencana dan Penganiayaan Brutal

Tak sampai setengah jam setelah pertengkaran, sekelompok tujuh orang yang diduga terkait dengan terlapor datang dan langsung menyerang ketiga korban. Dua dari korban berhasil melarikan diri, tapi satu di antaranya tetap bertahan dan berusaha melawan. Sayangnya, korban yang melawan ini mendapat perlakuan brutal; ia dipukuli dengan benda keras seperti conblock yang menyebabkan luka parah.

Menurut pengacara korban, kondisi korban sangat memprihatinkan, dengan luka lebam dan sobekan di berbagai bagian tubuh. Salah satu korban, SL, mengalami luka sobek pada bibir, sementara JD menderita lebam di hidung dan mata kiri, ditambah luka lecet. Korban ketiga, AM, mengalami cedera parah sampai matanya kanan tidak bisa melihat dan luka lecet pada lututnya.

Proses Hukum Sudah Berjalan, Polisi Gencar Dalami Kasus

Polisi dari Polres Metro Depok sudah menerima laporan resmi atas kasus penganiayaan ini dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada malam kejadian. Korban juga sudah menjalani pemeriksaan medis dan visum untuk menguatkan bukti-bukti kekerasan fisik yang dialami.

Kapolres Metro Depok, Kombes Abdul Waras, membenarkan laporan tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan mendalam. Saat ini, kasus masih ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Metro Depok dengan fokus mencari pelaku pengeroyokan dan mengumpulkan bukti.

Diduga Ada Oknum Anggota TNI dalam Kasus Ini

Yang menarik perhatian publik adalah dugaan keterlibatan anggota TNI dalam aksi pengeroyokan tersebut. Pihak Kodim 0508/Depok menyatakan sedang berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk mendalami peran oknum TNI dalam insiden ini. Kolonel Infanteri Iman Widhiarto, Dandim 0508, menyampaikan bahwa saat ini kasus tersebut juga ditangani oleh Kostrad, khususnya mengingat adanya informasi yang menyebut keterlibatan personel dari kesatuan tersebut.

Meski demikian, hingga kini belum ada keterangan resmi yang memastikan apakah pelaku pengeroyokan memang benar anggota TNI atau bukan. Proses penyelidikan masih berjalan dan pihak TNI menegaskan akan transparan dalam menangani kasus ini agar tidak menimbulkan spekulasi yang merugikan.

Kejadian ini kembali mengingatkan kita bahwa persoalan kecil seperti sengketa lahan parkir bisa berkembang menjadi konflik besar yang merugikan banyak pihak. Kekerasan yang terjadi bukan hanya merusak fisik korban tapi juga menciptakan suasana tidak aman di lingkungan masyarakat. Penyelesaian masalah dengan cara kekerasan jelas bukan solusi yang tepat dan menimbulkan keresahan publik.

Kasus ini juga menimbulkan pertanyaan tentang profesionalisme oknum-oknum yang diduga terlibat, apalagi jika benar ada unsur aparat keamanan. Diharapkan penyelidikan yang sedang berlangsung bisa segera menemukan fakta sesungguhnya dan memberikan keadilan bagi korban.

Sementara itu, masyarakat diharapkan tetap tenang dan menyerahkan proses hukum kepada pihak berwajib agar kasus ini bisa diselesaikan secara adil dan transparan. Konflik seperti ini semestinya menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menyelesaikan masalah secara damai dan menghormati aturan yang berlaku.

kriminal

Fenomena Terkini






Trending