Tragedi Pembacokan di Musala Bojonegoro: Satu Tewas, Dua Lainnya Kritis

29 April 2025 15:26 WIB
tkp-pembacokan-di-musala-bojonegoro-1745896047780_169.jpeg

Kuatbaca - Sebuah peristiwa mengerikan terjadi di Musala Al-Manar, Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, yang menghebohkan warga setempat. Abdul Aziz, seorang mantan Sekretaris Kecamatan Kedungadem yang kini berusia 63 tahun, tewas mengenaskan setelah dibacok di saat ia sedang salat Subuh berjemaah pada hari Minggu pagi. Tragedi ini tidak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga melukai dua orang lainnya yang turut menjadi korban kekejaman yang terjadi saat itu.

Aziz yang sudah lama dikenal di desa tersebut, menjadi salah satu korban utama dalam serangan mendadak ini. Selain dirinya, istri Aziz, Arik Wijayanti (60), dan seorang warga bernama H. Cipto Rahayu (63) juga menderita luka-luka serius akibat pembacokan yang dilakukan oleh seorang pria yang tak asing bagi mereka. Kejadian ini jelas mengguncang ketenangan desa yang selama ini dikenal dengan suasana yang damai.

Pelaku Ternyata Tetangga Korban

Dalam investigasi yang dilakukan oleh kepolisian setempat, pelaku yang diketahui bernama Sujito ternyata adalah tetangga dekat korban. Sujito, yang juga merupakan jemaah di musala tersebut, tidak menyangka akan terlibat dalam peristiwa mengerikan ini. Kejadian itu berlangsung begitu cepat dan menambah kesedihan karena pelaku merupakan sosok yang sebelumnya dikenal baik oleh warga sekitar.

Menurut informasi yang diterima pihak kepolisian, Sujito sudah diamankan dan kini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik Reskrim Polres Bojonegoro. Saat ini, pihak kepolisian masih mendalami motif di balik tindakan brutal yang dilakukannya. Polisi juga telah mengamankan barang bukti terkait kasus ini yang akan membantu mengungkap lebih lanjut penyebab terjadinya pembacokan tersebut.

Kronologi Kejadian dan Reaksi Warga

Peristiwa tragis ini bermula saat para korban, termasuk Sujito, berkumpul di musala untuk melaksanakan salat Subuh berjemaah. Kejadian ini berlangsung begitu cepat dan tak terduga. Tiba-tiba, Sujito menyerang Abdul Aziz dengan senjata tajam, dan setelah itu melukai Arik Wijayanti serta H. Cipto Rahayu yang berada di sekitar korban. Suasana salat yang biasanya penuh ketenangan berubah menjadi kengerian ketika aksi pembacokan itu terjadi di tengah-tengah jemaah yang tidak sempat menghindar.

Warga yang mengetahui kejadian itu langsung bergegas memberi pertolongan, namun sayangnya Aziz tidak dapat diselamatkan karena luka-luka yang dideritanya cukup parah. Arik dan Cipto, yang juga terluka, segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. Keduanya dalam kondisi kritis dan masih harus mendapatkan perawatan medis yang intensif untuk memulihkan keadaan mereka.

Motif dan Penyebab Pembacokan Masih Diselidiki

Meskipun pelaku sudah diamankan, polisi masih berusaha untuk menggali lebih dalam mengenai motif di balik pembacokan ini. Hingga kini, pihak kepolisian belum bisa memastikan apakah ada alasan pribadi atau masalah lain yang menjadi latar belakang perbuatan Sujito. Ketegangan di antara warga terkait kejadian ini semakin meningkat, dan banyak yang merasa tak percaya bahwa seorang tetangga yang dikenal baik bisa melakukan perbuatan sekejam itu.

Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Sudarmono, mengungkapkan bahwa saat ini proses penyelidikan terus berjalan. "Pelaku sudah diamankan, sedang diperiksa. Kami akan terus mendalami lebih lanjut untuk mencari tahu motif dari perbuatan yang dilakukan oleh Sujito," ujarnya. Polisi berharap agar dengan bukti-bukti yang ditemukan, mereka dapat segera mengungkap alasan di balik tindakan brutal tersebut.

Kejadian ini tidak hanya mengejutkan keluarga korban, tetapi juga seluruh masyarakat Desa Kedungadem. Warga yang sebelumnya tidak pernah menduga adanya potensi kekerasan di lingkungan mereka, kini terpaksa harus menerima kenyataan pahit. Beberapa di antaranya mengungkapkan kekhawatiran tentang adanya ketegangan yang mungkin muncul di desa mereka akibat dari tragedi ini.

Pihak kepolisian juga berjanji akan memberikan perlindungan kepada saksi-saksi dan keluarga korban agar mereka merasa aman dan tidak terintimidasi dalam menjalani proses hukum ini. Di sisi lain, pihak keluarga korban berharap agar keadilan dapat ditegakkan seadil-adilnya bagi pelaku dan seluruh pihak yang terlibat dalam kasus ini.

Polisi di Bojonegoro menunjukkan respons cepat dengan mengamankan pelaku dan menggelar penyelidikan mendalam. Selain itu, pihak kepolisian juga akan berusaha sebaik mungkin untuk menjaga ketertiban di wilayah tersebut dan mencegah terjadinya ketegangan lebih lanjut di masyarakat. Kejadian seperti ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan dan keharmonisan antarwarga dalam menjaga ketentraman di komunitas.

Kasus pembacokan ini menjadi perhatian khusus bagi masyarakat sekitar dan pihak berwajib, yang berharap agar insiden kekerasan serupa tidak terulang. Polisi berkomitmen untuk mengungkap semua fakta di balik kejadian ini dan memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang sesuai dengan tindakannya.

kriminal

Fenomena Terkini






Trending