Giuliano Simeone Soroti Keputusan Wasit Usai Atletico Madrid Tersingkir dari Piala Dunia Antarklub 2025

Pemain muda Atletico Madrid, Giuliano Simeone, meluapkan kekecewaannya terhadap keputusan wasit usai timnya gagal melaju ke babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025. Ia menyebut bahwa Atletico seharusnya mendapatkan dua penalti saat menghadapi Botafogo di laga terakhir Grup B.
Atletico Madrid Menang, Tapi Tetap Tersingkir
Meski berhasil menang tipis 1-0 atas Botafogo melalui gol Antoine Griezmann di Rose Bowl, Selasa (24/6/2025), hasil tersebut belum cukup untuk mengamankan tiket ke babak selanjutnya. Atletico harus puas finis di posisi ketiga Grup B, meskipun mengoleksi poin yang sama dengan PSG dan Botafogo, yakni enam poin. Sayangnya, selisih gol menjadi penentu yang membuat Los Colchoneros gagal melaju.
Dua Insiden Penalti yang Dipersoalkan
Menurut Giuliano Simeone, Atletico seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol jika wasit mengambil keputusan yang tepat. Ia merujuk pada dua insiden di area kotak penalti yang menurutnya layak berbuah penalti.
Pertama, saat Julian Alvarez dijatuhkan di kotak penalti, namun wasit menganggap tak terjadi pelanggaran. Kedua, insiden yang melibatkan Alexander Sorloth, yang juga tak membuahkan penalti karena dinilai lebih dulu melakukan pelanggaran.
Kritik Tajam dari Anak Diego Simeone
Giuliano, yang juga merupakan putra dari pelatih Atletico, Diego Simeone, menyatakan bahwa keputusan wasit sangat merugikan timnya. Ia menyebut belum pernah mengalami situasi seperti ini dalam kariernya.
“Sejujurnya, saya belum pernah melihat hal seperti ini. Menurut saya, kami seharusnya mendapat dua penalti. Meski saya harus melihat tayangannya lagi, saya rasa keputusan wasit benar-benar tidak memihak kami,” ujar Giuliano, dikutip dari Football Espana.
Gagal karena Selisih Gol, Atletico Pulang Lebih Awal
Kegagalan Atletico Madrid di turnamen ini menjadi pukulan berat, terutama karena ditentukan oleh selisih gol meskipun poin mereka sama. Dengan hasil ini, Botafogo dan PSG melangkah ke fase gugur, sementara Atletico harus mengakhiri kiprahnya lebih cepat dari yang diperkirakan.