Joao Neves Selangkah Lagi Samai Rekor Tekel Gattuso di Liga Champions

Kuatbaca.com - Paris Saint-Germain (PSG) kembali mencatatkan sejarah dengan menembus final Liga Champions musim 2024/2025. Namun di balik kesuksesan kolektif tim asuhan Luis Enrique tersebut, ada satu nama yang bersinar terang: Joao Neves, gelandang bertahan muda asal Portugal yang sedang dalam misi pribadi mengejar rekor legendaris Gennaro Gattuso.
1. PSG Melaju ke Final Liga Champions
PSG berhasil menyingkirkan Arsenal di babak semifinal dengan agregat 3-1. Kemenangan ini mengantar klub ibu kota Prancis itu ke final Liga Champions, di mana mereka akan menghadapi Inter Milan dalam laga penentuan yang menjanjikan duel penuh taktik dan intensitas.
2. Joao Neves: Pilar Muda yang Tangguh
Joao Neves yang baru berusia 20 tahun telah menjelma menjadi tembok kokoh di lini tengah PSG. Rekrutmen dari Benfica pada musim panas 2024 ini terbukti menjadi keputusan tepat, karena Neves langsung nyetel dan menjadi starter reguler di bawah arahan Luis Enrique.
- Total laga musim ini (semua kompetisi): 49
- Rata-rata usia skuad PSG: 26 tahun
- Peran: Gelandang bertahan utama
3. Pengejaran Rekor Tekel Gattuso
Dilansir dari Squawka, Joao Neves kini sudah mengoleksi 57 tekel di Liga Champions musim ini. Ia hanya terpaut dua tekel dari rekor yang masih dipegang oleh Gennaro Gattuso: 59 tekel dalam satu musim Liga Champions.
Gattuso yang terkenal sebagai gelandang agresif Italia mencatatkan rekor tersebut di masa kejayaannya bersama AC Milan. Kini, rekor itu berada dalam ancaman dari pemain muda yang bahkan belum genap berusia 21 tahun.
4. Mesin Tekel PSG: Data dan Dampaknya
Peran Neves dalam sistem permainan PSG sangat vital. Ia bukan hanya berperan sebagai perusak alur serangan lawan, tapi juga sebagai distributor bola cepat untuk transisi ke serangan.
- Tekel per pertandingan: ±4,3
- Akurasi umpan sukses: >85%
- Jarak tempuh per laga: >10 km
Neves adalah kombinasi fisik, stamina, dan kecerdasan membaca permainan yang ideal untuk peran pivot modern. Dengan statistik yang konsisten, ia tak hanya menjadi penghalang utama tim lawan, tapi juga pemicu serangan balik PSG yang mematikan.
5. Final vs Inter Milan: Laga Penentuan Segalanya
Final Liga Champions nanti bukan hanya soal gelar bagi PSG atau reputasi untuk Luis Enrique. Bagi Joao Neves, ini juga jadi kesempatan emas untuk menorehkan sejarah pribadi, yakni memecahkan rekor Gattuso yang telah bertahan selama bertahun-tahun.
Jika Neves mencatat setidaknya tiga tekel dalam laga final melawan Inter Milan, maka ia akan menjadi pemilik rekor tekel terbanyak dalam satu musim Liga Champions, sebuah pencapaian monumental untuk pemain seusianya.
Joao Neves telah menjadi fondasi baru PSG di lini tengah. Dengan usia yang sangat muda dan statistik defensif yang mengesankan, ia kini hanya selangkah lagi menorehkan namanya sejajar dengan legenda seperti Gennaro Gattuso. Final Liga Champions melawan Inter Milan akan menjadi panggung krusial, bukan hanya untuk PSG, tetapi juga untuk Neves membuktikan bahwa masa depan lini tengah Eropa ada di tangannya.