Mantan Pemain Chelsea Sindir Argentina yang Rasis ke Prancis

1. Sindiran Demba Ba kepada Timnas Argentina
Kuatbaca.com - Mantan pemain Chelsea, Demba Ba, menyindir tindakan rasis yang dilakukan oleh pemain Timnas Argentina terhadap pemain Prancis. Sindiran ini muncul setelah penggawa Argentina menyanyikan chant rasis usai kemenangan mereka di Copa America 2024. Dalam sindirannya, Demba Ba menyebut Argentina sebagai negeri imigran penjahat perang, merujuk pada sejarah penerimaan anggota Nazi oleh Argentina.
2. Insiden Chant Rasis
Skuad Timnas Argentina dikecam karena menyanyikan chant rasis saat berada di bus dalam perayaan kemenangan Copa America 2024. Salah satu lirik dalam chant tersebut menyindir pemain Prancis yang berasal dari Angola. Banyak pemain Prancis yang berasal dari keluarga imigran Afrika, sehingga nyanyian tersebut dianggap sangat tidak pantas. Lagu ini sebenarnya muncul dari fans Prancis setelah final Piala Dunia 2022 ketika Albiceleste mengalahkan Tim Ayam Jantan.
3. Penyebaran Insiden di Media Sosial
Nyanyian rasis ini menjadi viral setelah Enzo Fernandez menyiarkannya secara live di akun media sosial miliknya. Gelandang Chelsea ini menjadi sorotan dan mendapat kecaman atas tindakan tersebut. Banyak pihak yang mengecam tindakan Fernandez dan para pemain Argentina lainnya, termasuk Demba Ba yang mengkritik keras perilaku rasis ini.
4. Kritik Demba Ba
Demba Ba, mantan penyerang Chelsea, tidak hanya mengecam tindakan rasis ini tetapi juga memberikan sindiran tajam kepada Argentina. Dalam postingannya di akun X miliknya, Ba mengingatkan bahwa Argentina dulu sempat menerima para anggota Nazi yang mencari suaka setelah Perang Dunia Kedua. Ia menyinggung kebijakan mantan Presiden Argentina, Juan Domingo Peron, yang menerima para penjahat perang. "Argentina, negeri suaka bagi mantan Nazi yang melarikan diri. Sejak tahun 1945, Peron menjadi tuan rumah bagi para penjahat perang. Dan itu mengejutkanmu...," kicau Ba.
5. Respon terhadap Insiden
Insiden ini telah memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk pemain dan tokoh sepak bola lainnya. Lloris, mantan kiper Timnas Prancis, juga mengkritik tindakan rasis ini dan menyatakan bahwa perayaan kemenangan bukanlah alasan untuk melakukan tindakan rasis. Kasus ini menunjukkan bahwa isu rasisme masih menjadi masalah serius di dunia sepak bola, dan diperlukan langkah-langkah tegas untuk mengatasinya.
Insiden ini menunjukkan pentingnya edukasi dan kesadaran terhadap isu rasisme di kalangan atlet dan penggemar olahraga. Diharapkan, tindakan tegas dari pihak berwenang dan dukungan dari masyarakat dapat membantu mengurangi perilaku rasis di masa depan.