Valverde Tetap Waspada: Athletic Bilbao Tak Mau Jemawa Jelang Hadapi MU

1 May 2025 13:42 WIB
ernesto-valverde-1746031403053_169.jpeg

Kuatbaca — Menjelang duel panas semifinal Liga Europa antara Athletic Bilbao dan Manchester United, pelatih tuan rumah Ernesto Valverde memilih merendah. Meski tim lawan tengah mengalami masa sulit, Valverde enggan menganggap remeh kekuatan klub sebesar Manchester United.

Performa MU Tak Menghapus Nama Besarnya

Musim 2024/2025 memang bukan tahun yang mudah bagi Manchester United. Tim asal Inggris itu masih tercecer di papan bawah Liga Premier Inggris, hanya mengantongi 39 poin dengan sisa empat laga. Krisis performa bahkan membuat mereka absen dari kemenangan selama lebih dari sebulan terakhir. Namun, bagi Valverde, catatan buruk itu tidak serta-merta membuat United jadi tim yang mudah dikalahkan.

Dalam pandangan sang pelatih, MU tetaplah raksasa Eropa dengan tradisi dan pengalaman panjang di kompetisi besar. Walaupun saat ini sedang pincang, potensi bahaya dari tim seperti United tak bisa diabaikan begitu saja. Apalagi, Liga Europa kini menjadi satu-satunya harapan mereka untuk menyelamatkan musim dan meraih tiket ke Liga Champions musim depan.

Final di San Mamés Jadi Motivasi Tambahan

Semangat juang para pemain Bilbao tentu melonjak tinggi, mengingat final Liga Europa musim ini akan digelar di kandang mereka sendiri, Stadion San Mamés, pada 21 Mei mendatang. Kesempatan langka bermain di final di depan publik sendiri memberi energi tambahan, baik bagi pemain maupun pendukung setia Los Leones.

Namun, Valverde menegaskan bahwa tekanan justru bisa datang dari ekspektasi itu. Ia tak ingin timnya terlena dengan anggapan bahwa mereka diunggulkan hanya karena performa MU sedang merosot dan final digelar di Bilbao. Baginya, semua tim di babak semifinal punya motivasi dan kapasitas untuk menjadi juara.

Strategi: Hati-Hati Tapi Optimis

Dengan sikap hati-hati, Valverde menyiapkan skuadnya untuk menghadapi MU dengan pendekatan taktis yang disiplin. Ia sadar bahwa United memiliki individu-individu berkualitas yang bisa mengubah jalannya pertandingan dalam sekejap. Maka, Athletic Bilbao dituntut tampil cerdas, menjaga ritme permainan dan tidak terpancing bermain terbuka secara berlebihan.

Secara teknis, Athletic memiliki momentum. Di bawah asuhan Valverde, mereka tampil konsisten di La Liga dan menunjukkan permainan kolektif yang kuat. Ditambah dengan dukungan penuh dari publik San Mamés di leg pertama, kepercayaan diri tim tuan rumah cukup tinggi—meski tetap dibarengi dengan kewaspadaan.

Manchester United mungkin tengah terseok di kompetisi domestik, tetapi di Eropa mereka kerap tampil dengan wajah berbeda. Sejarah mencatat bahwa tim yang tertekan di liga kadang justru bermain lepas di pentas Eropa. Hal inilah yang diantisipasi oleh Bilbao—bahwa MU akan datang dengan semangat juang tinggi karena ini laga yang bisa menyelamatkan wajah mereka.

Nama-nama seperti Bruno Fernandes, Marcus Rashford, hingga penjaga gawang Andre Onana masih menjadi ancaman nyata. Dan meskipun kehilangan beberapa pemain kunci karena cedera, United tetap punya kedalaman skuad yang cukup untuk menurunkan tim kompetitif.

Dengan atmosfer khas dan dukungan dari tribun yang selalu bergemuruh, San Mamés siap menjadi saksi duel sarat emosi antara dua tim dengan sejarah panjang. Bagi Bilbao, ini bukan hanya tentang meraih tiket ke final, tetapi juga menjaga harga diri dan ambisi untuk menutup musim dengan kejayaan di level Eropa.

Sementara bagi Manchester United, laga ini bisa menjadi penyelamat sekaligus pemicu semangat untuk bangkit. Siapa pun yang keluar sebagai pemenang di semifinal nanti, satu hal pasti: sepak bola akan kembali memperlihatkan bahwa status "unggulan" kadang hanya mitos belaka di hadapan determinasi dan hasrat untuk menang.

olahraga

Fenomena Terkini






Trending