Viral Aksi Kontroversial Amad Diallo dan Garnacho di Malaysia, Fans Manchester United Terbelah

1. Insiden Usai Laga MU vs ASEAN All Stars Jadi Sorotan
Kuatbaca.com - Tur pramusim Manchester United ke Asia Tenggara menyisakan momen kontroversial yang langsung viral di media sosial. Dalam kunjungannya ke Kuala Lumpur, Malaysia, winger muda Setan Merah, Amad Diallo, terekam kamera mengacungkan jari tengah ke arah fans yang meneriakkan namanya. Kejadian itu terjadi setelah tim meninggalkan hotel usai pertandingan melawan ASEAN All Stars.
Dalam cuplikan video yang ramai dibagikan di Reddit dan platform lain, terlihat Diallo menunjukkan ekspresi wajah kesal saat menoleh ke arah kerumunan pendukung. Tak hanya itu, dalam foto lain, ia terlihat bersama Alejandro Garnacho yang juga memperlihatkan gestur serupa saat berpose dengan fans.
2. Netizen Bereaksi: Dari Kaget Hingga Kritik
Aksi Amad Diallo dan Garnacho tersebut menimbulkan reaksi beragam dari netizen. Banyak yang terkejut karena selama ini kedua pemain dikenal cukup ramah dan tidak pernah terlibat kontroversi besar. Beberapa penggemar bahkan bertanya-tanya apakah sikap itu mencerminkan perubahan sikap, atau semata-mata bentuk frustrasi setelah pertandingan.
Tidak sedikit pula yang menyayangkan aksi itu, apalagi dilakukan di hadapan fans yang sudah menantikan kehadiran mereka dengan antusias. Sindiran pun muncul, menyebut gestur seperti itu tidak pantas dijadikan tren, apalagi oleh pemain muda yang menjadi panutan bagi jutaan penggemar di seluruh dunia.
3. Kekalahan MU dan Sorakan Fans Diduga Jadi Pemicu
Laga melawan ASEAN All Stars sendiri berlangsung di Stadion Bukit Jalil pada Rabu (28/5), di mana Manchester United secara mengejutkan harus menelan kekalahan 0-1 lewat gol Maung Maung Lwin di menit ke-71. Kekalahan ini memicu kekecewaan dari sebagian fans, bahkan muncul sorakan sebagai bentuk kekecewaan terhadap performa tim.
Situasi panas ini diduga turut menjadi pemicu emosi dari para pemain, khususnya Diallo dan Garnacho. Beberapa analis menyebut bahwa tekanan mental yang dihadapi pemain muda, ditambah beban tur panjang, bisa menjadi faktor di balik aksi emosional tersebut.
4. Belum Ada Respons Resmi dari Manchester United
Pihak media asal Inggris, The Sun, telah menghubungi perwakilan resmi Manchester United untuk meminta klarifikasi, namun hingga saat ini belum ada tanggapan yang diberikan. Keheningan dari manajemen klub membuat publik semakin penasaran, apakah tindakan tersebut akan ditindak secara internal atau tidak.
Sementara itu, MU dijadwalkan melanjutkan tur ke Hong Kong untuk menghadapi tim nasional setempat pada Jumat (30/5). Setelah laga itu, para pemain dijadwalkan menjalani libur musim panas sebelum kembali ke sesi latihan pramusim resmi klub.
5. Dari Ramah ke Kontroversial: Kontras Sikap Pemain di Mata Fans
Yang membuat banyak penggemar semakin kecewa adalah kontras sikap Diallo dan Garnacho. Sebelumnya, keduanya sempat terekam menikmati suasana di Kuala Lumpur dengan santai, berswafoto dengan warga setempat, bahkan terlihat ramah saat mencoba skuter listrik. Namun momen positif itu justru tertutupi oleh tindakan tak terpuji yang kini viral dan memantik kritik.
Para pengamat menilai bahwa klub perlu memberikan pembinaan karakter lebih intens bagi para pemain muda. Di era digital saat ini, setiap gerak-gerik pemain selalu menjadi konsumsi publik, dan kesalahan kecil pun bisa berdampak besar terhadap citra pribadi maupun klub.
6. Momentum Evaluasi Etika Pemain di Tur Internasional
Insiden yang melibatkan Amad Diallo dan Alejandro Garnacho di Malaysia menjadi peringatan penting bagi semua pihak, termasuk manajemen Manchester United. Tur internasional bukan hanya ajang uji coba kemampuan, tetapi juga momen untuk membangun koneksi dengan fans global dan menunjukkan etika profesional pemain.
Kehadiran fans di stadion dan hotel bukanlah sekadar formalitas, melainkan bentuk cinta terhadap klub. Oleh karena itu, sikap hormat dan profesionalisme tetap harus dijaga, apalagi dalam situasi emosional sekalipun. Manchester United diharapkan segera memberikan pernyataan resmi sekaligus edukasi internal agar kejadian serupa tidak kembali terulang di masa depan.