Mobil Listrik Polytron Dirakit di Pabrik Handal Indonesia Motor, Belum Punya Fasilitas Sendiri

11 May 2025 18:58 WIB
polytron-g3-1746530941269_169.jpeg

Kuatbaca.com - Polytron, salah satu produsen elektronik ternama di Indonesia, kini mulai merambah industri otomotif dengan menghadirkan mobil listrik Polytron G3 dan G3+. Meski sudah resmi dipasarkan, ternyata Polytron belum memiliki pabrik perakitan mobil sendiri. Proses produksi kendaraan ramah lingkungan tersebut mengandalkan fasilitas milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) yang berlokasi di Purwakarta dan Bekasi.

1. Dirakit di Pabrik Handal Indonesia Motor (HIM)

CEO Polytron, Hariono, mengonfirmasi bahwa produksi mobil listrik Polytron saat ini dilakukan di pabrik Handal Indonesia Motor yang berlokasi di Purwakarta. HIM dikenal sebagai general assembler, yakni perakit independen yang tidak terikat eksklusif pada satu merek. Saat ini HIM juga merakit beberapa merek China seperti Chery, Neta, dan Jetour.

"Manufacturing sudah di sini, di Purwakarta," ujar Hariono dalam keterangannya di Jakarta.

2. Polytron Belum Bangun Pabrik Sendiri, Masih Tunggu Skala Ekonomi

Polytron dan partner teknologinya dari China, Skyworth, masih mempelajari potensi pasar mobil listrik nasional sebelum membangun pabrik perakitan mandiri. Rencana pembangunan pabrik akan dilanjutkan jika perusahaan sudah mencapai skala ekonomi yang ideal.

“Kalau mencapai economic scale, otomatis kita akan invest (bikin pabrik sendiri),” jelas Hariono.

3. TKDN Capai 40 Persen, Komponen Lokal Sudah Mulai Digunakan

Meski masih dalam tahap awal produksi, mobil listrik Polytron G3 dan G3+ sudah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen. TKDN adalah indikator penting dalam kebijakan kendaraan listrik di Indonesia, karena menyangkut insentif dan dukungan regulasi.

Beberapa komponen lokal yang digunakan antara lain:

  • Speaker buatan Polytron sendiri
  • Ban produksi lokal
  • Baterai dari Gotion Indonesia (jenis Lithium Ferro Phosphate/LFP, kapasitas 51,916 kWh)

"Kalau baterai kita kebetulan sudah ada supplier juga di lokal, yaitu Gotion," kata Tekno Wibowo, salah satu perwakilan Polytron.

4. Kemitraan Strategis dengan Skyworth: Produksi 10.000 Unit dalam 3 Tahun

Polytron bekerja sama dengan Skyworth, produsen kendaraan listrik asal Tiongkok, untuk menghadirkan teknologi dan dukungan produksi. Targetnya adalah memproduksi hingga 10.000 kendaraan listrik dalam tiga tahun ke depan.

Selain untuk efisiensi biaya dan pasokan komponen, kerja sama ini juga menjadi langkah awal dalam merampingkan rantai suplai dan mendekatkan manufaktur ke pasar konsumen lokal.

5. Handal Indonesia Motor: Pilar Industri Perakitan Mobil Listrik China di RI

PT Handal Indonesia Motor memegang peran penting dalam mendukung merek-merek otomotif China yang masuk ke Indonesia. Awalnya dikenal sebagai perakit mobil Hyundai, kini Handal telah berkembang menjadi pabrik multi-merek yang juga mendukung industri kendaraan listrik nasional.

  • Pabrik Bekasi (Pondok Ungu): Kapasitas lebih kecil, banyak digunakan untuk perakitan awal
  • Pabrik Purwakarta (IIP Industrial Park): Tiga kali lebih besar, kapasitas tinggi, lokasi perakitan utama Polytron

6. Polytron Fokus Pada Lokalisasi Bertahap

Saat ini, Polytron mengakui masih banyak komponen mobil listriknya yang diimpor. Namun, mereka menyatakan komitmen untuk secara bertahap meningkatkan kandungan lokal, baik melalui pengembangan sendiri maupun kolaborasi dengan supplier dalam negeri.

"Ke depan kita lihat part apa yang bisa kita bikin sendiri," tambah Tekno Wibowo.

Polytron Masih Bangun Fondasi, Tapi Siap Naik Kelas

Meski belum memiliki pabrik sendiri, Polytron menunjukkan keseriusannya di industri mobil listrik nasional dengan menggandeng mitra strategis dan memanfaatkan fasilitas manufaktur lokal. Dengan TKDN 40% dan produksi berbasis lokal, Polytron berpeluang besar untuk mendapat insentif kendaraan listrik, sekaligus ikut mengakselerasi transisi Indonesia ke era kendaraan ramah lingkungan.

otomotif

Fenomena Terkini






Trending