Taksi Terbang EHang 216 S Siap Mengudara di Indonesia, Biaya Sekali Terbang Hanya Rp 500 Ribu

26 June 2025 09:38 WIB
uji-terbang-berpenumpang-ehang-216-s-1750852918273_169.jpeg

Inovasi transportasi masa depan semakin dekat menjadi kenyataan di Indonesia. Taksi terbang EHang 216 S, kendaraan udara otonom bertenaga listrik, tengah dipersiapkan untuk hadir sebagai solusi mobilitas perkotaan yang efisien dan ramah lingkungan. Rudy Salim, Executive Chairman Prestige Aviation, mengungkapkan bahwa biaya operasional EHang jauh lebih hemat dibandingkan helikopter.

“Untuk sekali terbang jarak pendek sekitar 30 km, biayanya hanya sekitar Rp 500 ribu, sedangkan jika menggunakan helikopter untuk durasi yang sama bisa mencapai Rp 50 juta,” ujar Rudy saat ditemui di Phantom Ground Park, PIK 2, Kabupaten Tangerang, Rabu (25/6/2025).

Dirancang untuk Transportasi Dalam Kota

EHang 216 S mampu menempuh jarak hingga 30 km dengan waktu terbang sekitar 25–30 menit per pengisian daya. Kendaraan ini didesain untuk rute-rute pendek dalam kota, bukan untuk perjalanan antarkota seperti Jakarta–Bandung atau Jakarta–Bogor.

“Cocok untuk rute seperti dari Pantai Indah Kapuk ke Plaza Senayan, atau dari Pondok Indah ke Jakarta Timur. Jadi benar-benar dirancang sebagai solusi mobilitas urban,” jelas Rudy.

Sistem Otonom dan Tanpa Pilot

Salah satu keunggulan utama EHang 216 S adalah kemampuannya terbang tanpa pilot. Sistemnya sepenuhnya otonom dan digerakkan oleh tenaga listrik. Untuk mendukung operasionalnya, Prestige Aviation juga sedang merancang ekosistem pendukung seperti landing pad, stasiun pengisian daya, hingga area penukaran baterai.

“Kami sedang mengembangkan infrastruktur seperti titik pendaratan dan sistem pengisian daya cepat agar taksi terbang ini bisa dioperasikan secara efisien,” kata Rudy.

Uji Coba di Jakarta dan IKN

Selain Jakarta, Ibu Kota Nusantara (IKN) juga masuk dalam rencana penerapan teknologi ini. Rudy menyebut bahwa wilayah tersebut sangat potensial untuk pengembangan layanan transportasi udara modern berbasis teknologi otonom.

“Kami juga berencana mengimplementasikan EHang di IKN dalam waktu dekat,” tambahnya.

Sertifikasi Internasional, Perizinan di Indonesia Masih Berproses

EHang 216 S merupakan kendaraan udara otonom pertama di dunia yang telah mendapatkan Sertifikat Tipe untuk penumpang dari Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC). Namun di Indonesia, proses perizinan komersial masih dalam tahap pengkajian oleh Kementerian Perhubungan agar operasionalnya sah secara hukum.

Meski belum resmi mengudara secara komersial, Rudy mengungkapkan bahwa permintaan dari kalangan pebisnis sudah mulai berdatangan, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap transportasi futuristik ini.

rudy salim
taksi terbang
EHang
Prestige Aviation

otomotif

Fenomena Terkini






Trending