Prabowo Dorong Sistem Pembayaran QR Antar Negara ASEAN untuk Memperkuat Perdagangan

Kuatbaca - Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan sistem pembayaran digital yang dapat digunakan secara bersama oleh seluruh negara anggota ASEAN. Dorongan ini muncul sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan perdagangan antarnegara di kawasan Asia Tenggara yang selama ini belum optimal. Usulan ini disampaikan dalam sidang pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia.
Perdagangan Antar Negara ASEAN Masih Terasa Kurang Maksimal
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa dalam pertemuan para pemimpin ASEAN, masalah kurang maksimalnya perdagangan intra-ASEAN menjadi sorotan utama. Meski kawasan ini memiliki potensi besar dengan populasi mencapai 600 juta jiwa dan kapasitas ekonomi yang mencapai 4,2 triliun dolar AS, perdagangan antar negara anggota masih belum berjalan seoptimal yang diharapkan.
Airlangga menambahkan bahwa meski tarif perdagangan antar anggota ASEAN sudah banyak dikurangi melalui perjanjian bebas tarif, hambatan non-tarif seperti regulasi bea cukai dan prosedur administratif masih menjadi penghambat signifikan. Hal inilah yang menjadi tantangan besar dalam memperdalam integrasi ekonomi di kawasan.
Sistem Pembayaran QR: Solusi Digital untuk Mempermudah Transaksi
Sebagai salah satu langkah strategis, Presiden Prabowo menyarankan pengembangan sistem pembayaran berbasis QR code yang dapat dipakai secara bersama oleh negara-negara ASEAN. Dengan metode ini, transaksi lintas negara bisa dilakukan lebih mudah, cepat, dan efisien tanpa harus bergantung pada sistem pembayaran konvensional yang kompleks dan mahal.
Menteri Airlangga menyebut bahwa Indonesia telah berinisiatif untuk mendorong implementasi sistem QR Payment tersebut di kawasan. Ini merupakan bagian dari revolusi digital dalam perdagangan yang diharapkan mampu memfasilitasi transaksi perdagangan intra-ASEAN agar lebih lancar dan terintegrasi.
Menguatkan Rantai Pasok dan Kolaborasi Teknologi Antar Negara
Tidak hanya soal sistem pembayaran, para pemimpin ASEAN juga membahas pentingnya memperkuat rantai pasok di kawasan agar ekonomi regional dapat berjalan dengan lebih solid dan berkelanjutan. Kolaborasi antarnegara dalam hal pertukaran teknologi juga menjadi poin penting dalam diskusi ini.
Hal ini bertujuan agar negara-negara ASEAN bisa saling mengenal dan berbagi data yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi bisnis serta meminimalisasi hambatan yang selama ini terjadi. Misalnya, penggunaan laporan keberlanjutan (sustainability report) dan pengelolaan inventaris bisnis yang lebih transparan akan memudahkan pelaku usaha dan pemerintah dalam mengambil keputusan strategis.
Dorongan sistem pembayaran QR ini bukan semata soal teknologi, melainkan bagian dari visi besar untuk menjadikan ASEAN sebagai kawasan ekonomi yang lebih terintegrasi dan kompetitif di tengah persaingan global yang ketat. Penggunaan teknologi digital di sektor perdagangan akan membuka peluang baru, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang selama ini terkendala akses dan biaya transaksi tinggi.
Dengan semakin mudahnya proses transaksi lintas negara, diharapkan terjadi peningkatan signifikan dalam volume perdagangan antar anggota ASEAN. Selain itu, integrasi digital ini juga dapat meningkatkan transparansi dan mengurangi potensi praktik korupsi atau penyalahgunaan dalam proses bisnis lintas negara.
Indonesia, melalui kepemimpinan Presiden Prabowo dan Menteri Airlangga, berusaha mengambil peran sentral dalam mendorong inovasi digital yang memperkuat perdagangan regional. Dengan populasi besar dan ekonomi yang berkembang pesat, Indonesia menjadi ujung tombak yang mendorong negara-negara ASEAN lainnya untuk ikut beradaptasi dengan perubahan teknologi di era globalisasi.
Inisiatif ini juga sejalan dengan tren global yang semakin mengandalkan transaksi digital, memudahkan mobilitas barang dan jasa, serta meningkatkan daya saing kawasan ASEAN di mata dunia.
Dorongan Presiden Prabowo untuk mengadopsi sistem pembayaran QR yang bisa dipakai bersama oleh negara-negara ASEAN menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya memperkuat ekonomi regional. Melalui digitalisasi sistem pembayaran dan penguatan rantai pasok, ASEAN berpeluang untuk mengoptimalkan potensi ekonominya yang besar dan menghadapi tantangan global dengan kekuatan yang lebih solid.
Ke depan, langkah ini diharapkan mampu mempererat kerjasama antar negara anggota, meningkatkan volume perdagangan, dan membuka peluang baru bagi bisnis di seluruh Asia Tenggara. Ini bukan hanya tentang teknologi, melainkan tentang bagaimana ASEAN dapat bersama-sama maju dalam menghadapi perubahan zaman.