Rocky Gerung dan Dasco Bertemu, Ini Kata Rocky: “Saya Kapolda, Kawan Politik Dasco”

11 April 2025 13:42 WIB
dasco-rocky-gerung-hingga-syahganda-nainggolan-dok-istimewa-1744192055732_169.jpeg

Kuatbaca - Pertemuan antara akademisi Rocky Gerung dan Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyita perhatian publik. Tak sedikit yang bertanya-tanya soal makna di balik momen tersebut, terlebih mengingat posisi Rocky yang dikenal vokal mengkritik pemerintah. Namun, Rocky menyikapinya dengan santai dan gaya khasnya yang penuh kelakar.

Bukan “Adidas” atau “Kabinda”, Tapi “Kapolda”

Beragam spekulasi bermunculan setelah pertemuan itu tersebar luas, mulai dari anggapan bahwa Rocky telah "berpaling" dari oposisi, hingga tudingan bahwa ia kini berada di bawah “binaan” Gerindra. Rocky pun menanggapi hal tersebut dengan celetukan yang cukup menggelitik.

“Banyak yang bilang saya ini sudah jadi ‘anak didik Dasco’ alias adidas, atau bahkan ‘kawan binaan Dasco’, kabinda. Tapi yang benar, saya ini kapolda—kawan politik Dasco,” ungkapnya sambil tertawa dalam sebuah pernyataan yang juga ia sampaikan lewat kanal YouTube miliknya.

Membuka Ruang Dialog, Bukan Transaksi Politik

Menurut Rocky, pertemuannya dengan Dasco bukanlah bagian dari skenario besar untuk mengamankan suara oposisi atau bentuk kompromi politik. Sebaliknya, ia melihat adanya itikad baik dari Dasco untuk mendengarkan langsung suara dari kelompok yang selama ini kerap berada di luar lingkar kekuasaan.

“Pak Dasco ingin tahu, sebenarnya apa sih yang diinginkan kelompok oposisi? Itu yang jadi dasar pembicaraan. Ini bukan upaya menjinakkan, tapi membuka ruang dialog,” jelas Rocky.

Ia pun menilai langkah Dasco sebagai sinyal bahwa elite politik masih memiliki kepedulian untuk mendengar suara kritis, bukan semata-mata membungkamnya.

Rocky juga mengungkap bahwa Dasco sempat menghubungi langsung Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menyampaikan niat pertemuan ini. Menurutnya, respons dari Prabowo pun cukup terbuka, membiarkan dialog itu terjadi tanpa tekanan.

“Pak Dasco bilang, beliau sudah bicara dengan Pak Presiden, dan disetujui. Artinya, ada keinginan untuk meredakan ketegangan, bukan menambahnya. Buat apa juga tegang-tegangan kalau niatnya sama-sama membangun bangsa?” ucap Rocky.

Kematangan Politik Seorang Dasco

Pertemuan yang berlangsung di kawasan Senayan pada awal April itu tak hanya dihadiri Rocky, tetapi juga sejumlah aktivis seperti Jumhur Hidayat dan Syahganda Nainggolan. Rocky melihat momen tersebut sebagai bentuk kematangan politik dari Dasco yang mampu merangkul berbagai kalangan.

“Sebagai politisi, Dasco tahu bagaimana harus mendekati kelompok berbeda. Dia bisa ‘makan bubur dari pinggir’ kalau perlu,” sindir Rocky sambil menyelipkan perumpamaan khas dirinya.

Meski bertemu dengan elite partai penguasa, Rocky menegaskan bahwa ia tak akan berpaling dari posisi kritisnya. Ia tetap berkomitmen menyuarakan kepentingan rakyat, terutama melalui kampus dan mahasiswa.

“Saya tetap di posisi yang sama. Kalau pemerintah keliru, akan saya kritik. Saya ini juru bicara kampus, bukan juru bicara kekuasaan,” tegasnya.

Bagi Rocky, pertemuan dengan penguasa bukan berarti menyerah, tetapi justru mempertegas prinsip bahwa demokrasi dibangun lewat pertarungan gagasan, bukan caci maki atau sentimen murahan dari buzzer.

Fenomena Terkini






Trending