Polisi Tidur Berderet di Klaten Bikin Pengendara Kesulitan, Ini Akhir Ceritanya

Kuatbaca - Di sebuah jalan di Klaten, Jawa Tengah, sebuah fenomena baru muncul yang menarik perhatian publik. Bukan karena hal yang positif, melainkan karena deretan polisi tidur atau marka kejut yang terpasang tanpa pertimbangan yang matang. Di Jalan Pemuda, Klaten, tepatnya di dekat kompleks kantor Pemkab Klaten, pengendara motor dan mobil harus melewati empat baris polisi tidur yang diletakkan bersebelahan. Fenomena ini menjadi viral setelah sebuah video memperlihatkan betapa kesulitannya pengendara melewati polisi tidur tersebut, bahkan ada becak motor yang nyangkut di antara polisi tidur tersebut.
Video yang beredar luas di media sosial ini memperlihatkan pengendara sepeda motor yang kesulitan menjaga keseimbangan saat melintasi marka kejut tersebut. Kejadian ini menunjukkan bagaimana pemasangan polisi tidur yang tidak sesuai dengan standar atau terlalu banyak dapat berisiko menyulitkan pengendara, dan dalam kasus ini, menjadi masalah besar bagi kendaraan yang lebih besar seperti becak motor dan mobil pengangkut gas. Salah satu becak motor bahkan harus dibantu oleh pengendara lain agar bisa melanjutkan perjalanan setelah terjebak di antara polisi tidur.
Pemasangan Polisi Tidur yang Menuai Protes
Polisi tidur ini sebenarnya dipasang dengan tujuan untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas di daerah tersebut. Beberapa waktu sebelumnya, jalan tersebut memang dikenal sering menjadi lokasi kecelakaan, terutama karena pengendara yang melaju dengan kecepatan tinggi. Jalan Pemuda memiliki jalur lambat dua arah, dan kendaraan yang melaju kencang sering kali membuat pengendara yang hendak menyeberang atau berbelok menjadi terancam keselamatannya.
Namun, meski tujuannya untuk meningkatkan keselamatan, pemasangan polisi tidur yang terlalu banyak dan berdekatan itu malah memberikan kesulitan bagi pengendara. Hal ini membuat banyak orang mempertanyakan keputusan tersebut, terutama karena banyak pengendara, termasuk pengemudi becak motor dan kendaraan berat, mengalami kesulitan besar saat melintas. Keadaan tersebut pun menambah kecemasan masyarakat setempat tentang keselamatan berkendara di kawasan itu.
Tindakan Pembongkaran oleh Pihak Berwenang
Setelah kejadian viral tersebut, pihak berwenang akhirnya turun tangan. Pembongkaran polisi tidur yang berderet itu dilakukan oleh pihak Pemkab Klaten, di bawah pengawasan langsung Bupati Klaten. Video yang menunjukkan proses pembongkaran ini juga turut menjadi viral di media sosial. Pembongkaran dimulai pada Minggu (27/4), meskipun kegiatan tersebut baru dilanjutkan pada Senin (28/4) untuk penyempurnaan.
Suryanto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Klaten, menjelaskan bahwa pemasangan polisi tidur tersebut dilakukan karena adanya permintaan dari warga yang merasa bahwa banyak kecelakaan terjadi di lokasi tersebut. Namun, setelah melihat dampak dari polisi tidur yang berjejer rapat, pihak berwenang memutuskan untuk membongkarnya dan meratakan kembali jalan tersebut. Mereka berencana untuk memperbaiki dan menyempurnakan marka kejut agar tidak menambah kesulitan bagi pengendara.
Kecelakaan Lalu Lintas yang Sering Terjadi
Sebelum pemasangan polisi tidur, Jalan Pemuda memang dikenal sebagai lokasi rawan kecelakaan. Menurut salah satu warga setempat, Hery Wibawa, kecelakaan sering terjadi karena pengendara yang melaju kencang di jalur lambat. Jalan tersebut juga memiliki banyak persimpangan yang sering dilalui kendaraan dari dua arah. Bahkan, sering kali pengendara melanggar aturan lalu lintas, seperti tidak mematuhi lampu merah, sehingga berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Berdasarkan data warga setempat, Hery menyebutkan bahwa kecelakaan di lokasi ini sering kali terjadi, baik pada siang hari, sore, atau malam hari. Hal ini pun mendorong warga untuk mengajukan permohonan pemasangan polisi tidur sebagai langkah untuk mengurangi kecelakaan. Namun, meskipun polisi tidur dipasang sebagai solusi, dampak yang diakibatkan justru membuat pengendara semakin kesulitan, terutama bagi mereka yang mengendarai kendaraan besar atau becak motor.
Kasus ini menunjukkan pentingnya perencanaan yang matang sebelum mengambil keputusan terkait penataan infrastruktur jalan. Meskipun polisi tidur dapat membantu memperlambat laju kendaraan dan mengurangi kecelakaan, pemasangan yang tidak tepat justru dapat menambah masalah. Ke depan, pihak berwenang di Klaten diharapkan bisa lebih cermat dalam menentukan solusi yang tepat untuk mengatasi kecelakaan lalu lintas tanpa menyulitkan pengendara.
Dengan adanya pembongkaran ini, diharapkan ke depan akan ada alternatif solusi lain yang lebih efektif, seperti pemasangan marka jalan yang lebih jelas, atau mungkin pengaturan kecepatan kendaraan yang lebih baik di lokasi rawan kecelakaan tersebut. Namun, yang pasti, langkah awal untuk mendengarkan keluhan masyarakat sudah diambil, dan proses penyempurnaan akan terus dilakukan agar situasi di Jalan Pemuda bisa menjadi lebih aman bagi semua pengendara.