Aksi Nasional Ojol 20 Mei: Ancam Matikan Aplikasi Gojek-Grab Seharian!

14 May 2025 17:06 WIB
jelang-demo-ojol-masih-layani-penumpang-1_169.jpeg

Kuatbaca.com - Gabungan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai daerah di Indonesia berencana menggelar aksi nasional besar-besaran pada Selasa, 20 Mei 2025. Tidak hanya turun ke jalan, para driver juga mengancam akan mematikan aplikasi Gojek dan Grab secara serempak selama 24 jam penuh sebagai bentuk protes terhadap sejumlah kebijakan aplikator yang dinilai merugikan.

1. Mogok Massal Nasional: Aplikasi Ojol Terancam Lumpuh Seharian

Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyatakan bahwa aksi ini akan dilangsungkan secara nasional. Para pengemudi dari berbagai aliansi seperti APOB, GOGRABBER, TEKAB, dan SAKOI telah menyatakan kesiapannya untuk melakukan offbid (menonaktifkan aplikasi) mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB pada tanggal 20 Mei.

"Aksi unjuk rasa ini akan dibarengi dengan aksi mematikan aplikasi di seluruh Indonesia," ujar Igun. Ia juga meminta seluruh mitra driver roda dua dan roda empat untuk ikut serta dalam gerakan ini tanpa terkecuali.

2. Permintaan Maaf untuk Pengguna, Masyarakat Diminta Antisipasi

Igun menyadari bahwa aksi mogok ini akan berdampak pada aktivitas harian masyarakat yang mengandalkan layanan transportasi dan pengantaran barang secara online. Untuk itu, ia menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pengguna aplikasi ojol di Indonesia.

Ia mengimbau masyarakat untuk menyesuaikan kebutuhan sejak awal dan tidak menggunakan aplikasi selama aksi berlangsung agar terhindar dari kemungkinan gesekan antara peserta aksi dan pengemudi yang masih nekat mengaktifkan aplikasi.

3. Target 250 Ribu Driver Turun ke Jakarta

Selain mogok massal secara daring, aksi ini juga akan dilakukan secara luring dengan menurunkan sekitar 250 ribu pengemudi dari berbagai wilayah ke Jakarta. Aksi akan terpusat di sejumlah titik penting seperti Kementerian Perhubungan, Istana Negara, dan Gedung DPR RI.

Igun menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk keprihatinan atas nasib para mitra driver yang belum juga mendapatkan perlindungan hukum dan keadilan tarif dari para aplikator besar.

4. Tuntutan: Revisi Potongan Aplikasi hingga Payung Hukum untuk Driver

Secara garis besar, tuntutan yang dibawa masih sama dengan aksi-aksi sebelumnya. Berikut beberapa poin utama:

  • Penurunan potongan sewa aplikasi dari 30% menjadi maksimal 10%
  • Penegakan regulasi sesuai Permenhub PM No.12 Tahun 2019
  • Pelaksanaan dan pengawasan aturan tarif berdasarkan Kepmenhub KP No.667 Tahun 2022 dan perubahan KP No.1001 Tahun 2022
  • Perlindungan hukum dan jaminan sosial untuk seluruh mitra driver
  • Sanksi tegas terhadap aplikator ‘nakal’ yang tak patuh aturan

Para driver menilai bahwa saat ini banyak aplikator yang tidak mematuhi ketentuan tarif dan terus memberlakukan potongan tinggi yang sangat membebani pengemudi.

5. Seruan Persatuan: Demi Kesejahteraan Driver Seluruh Indonesia

Igun menekankan bahwa aksi ini bukan hanya soal tarif, tapi juga soal masa depan profesi driver ojol di Indonesia. Menurutnya, profesi pengemudi ojol kini menjadi tulang punggung jutaan keluarga, sehingga perlu perlindungan yang lebih serius dari negara dan penegakan regulasi terhadap perusahaan aplikator.

6. Dampak Sosial: Transportasi dan Pengantaran Bisa Terganggu

Aksi mogok massal ini diperkirakan akan menimbulkan dampak signifikan terhadap layanan transportasi daring dan pengiriman barang pada hari pelaksanaan. Masyarakat yang sering memesan makanan, antar jemput anak sekolah, atau bepergian dengan ojol diimbau untuk menyiapkan alternatif transportasi sejak awal.

Fenomena Terkini






Trending