Bakti Komdigi dan Telkomsat Tingkatkan Akses Internet 8 Mbps di Daerah 3T Lewat BTS USO

14 June 2025 12:32 WIB
bts-uso-1749799649656_169.jpeg

Kuatbaca.com-Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi) terus memperkuat infrastruktur telekomunikasi di wilayah 3T, yaitu tertinggal, terdepan, dan terluar. Upaya ini dilakukan agar seluruh masyarakat di daerah terpencil dapat merasakan akses internet yang cepat dan stabil. Salah satu langkah terbaru adalah kolaborasi antara Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Komdigi dengan PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat).

Salah satu daerah yang mendapat manfaat langsung adalah Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kapasitas internet yang sebelumnya hanya 4 Mbps kini meningkat dua kali lipat menjadi 8 Mbps, berkat pemanfaatan Satelit Merah Putih milik Telkomsat. Peningkatan ini diharapkan dapat menunjang aktivitas digital masyarakat di wilayah tersebut.

Bakti Komdigi dan Telkomsat menggunakan jaringan BTS Universal Service Obligation (USO) yang dibangun di daerah-daerah 3T. Satelit Merah Putih menjadi tulang punggung penyediaan backhaul satelit, sehingga konektivitas yang diberikan lebih stabil dan mampu menjangkau wilayah yang sulit diakses dengan kabel fisik.


1. Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Layanan Internet di Daerah Terpencil

Direktur Utama Bakti Komdigi, Fadhilah Mathar, menjelaskan bahwa sejak Februari 2025, kapasitas jaringan di beberapa lokasi sudah dimigrasikan ke Satelit Merah Putih. Kapasitas ini didedikasikan secara khusus di setiap site BTS dengan kecepatan 8 Mbps, sehingga ketersediaan bandwidth menjadi lebih terjamin dan dapat memberikan pengalaman internet yang lebih baik bagi pengguna.

Peningkatan kapasitas ini berdampak langsung pada performa jaringan, seperti pengurangan latensi dan penurunan paket loss pada sinyal radio. Hal ini tentu sangat penting untuk mendukung berbagai aktivitas online masyarakat, mulai dari pendidikan, bisnis, hingga pelayanan publik.

Hingga 10 Juni 2025, Bakti Komdigi berhasil menyediakan akses internet ke lebih dari 27.800 lokasi layanan publik di seluruh Indonesia, serta menjangkau 6.747 desa dengan sinyal seluler 4G. Keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi berbagai pihak, termasuk Telkomsat sebagai penyedia utama infrastruktur satelit.


2. Pendanaan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi di Daerah 3T

Pendanaan pembangunan jaringan internet di wilayah 3T sepenuhnya bersumber dari dana Universal Service Obligation (USO), yang merupakan pungutan sebesar 1,25% dari pendapatan kotor operator telekomunikasi di Indonesia. Dana ini dikelola secara transparan oleh Bakti dan digunakan khusus untuk pembangunan infrastruktur di daerah non-komersial yang membutuhkan konektivitas.

Sebagai contoh, di wilayah Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur, Bakti Komdigi telah membangun ribuan titik internet dan BTS 4G. Di Maluku Utara terdapat 1.147 titik, sementara di NTT mencapai 1.658 titik. Sebagian besar infrastruktur ini dibangun pada masa Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, menandai komitmen berkelanjutan dalam pemerataan akses digital.

Kebijakan ini juga diharapkan dapat menutup kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dan daerah terpencil, serta mempercepat transformasi digital nasional yang inklusif.


3. Komitmen Telkomsat dalam Mendukung Program BTS USO dan Konektivitas Nasional

Direktur Utama Telkomsat, Lukman Hakim Abd Rauf, menegaskan kesiapan perusahaan untuk terus mendukung program BTS USO yang dijalankan oleh Bakti Komdigi. Fokus utama Telkomsat adalah menghadirkan layanan internet dan sinyal 4G berkualitas tinggi di daerah blankspot yang selama ini sulit dijangkau.

Telkomsat berkomitmen menjaga efisiensi biaya sambil memastikan kualitas sinyal tetap prima, agar program konektivitas nasional dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata sinergi antara badan pemerintah dan BUMN dalam mempercepat pemerataan akses digital.

Melalui peningkatan jaringan internet di daerah 3T, diharapkan warga di pelosok Nusantara dapat menikmati layanan digital yang setara dengan wilayah perkotaan, mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, pendidikan, dan pelayanan publik yang lebih baik.

Pemerataan akses internet di wilayah 3T melalui kerjasama Bakti Komdigi dan Telkomsat merupakan langkah strategis untuk mendorong inklusi digital di Indonesia. Dengan infrastruktur yang terus berkembang, diharapkan transformasi digital nasional dapat terwujud secara merata dan berkelanjutan.

Fenomena Terkini






Trending