Bripka Annas, Polisi Pedalaman Donggala yang Berjuang Menyalakan Obor Pendidikan Suku Da'a

25 June 2025 20:30 WIB
bripka-annas-pejuang-edukasi-suku-daa-1750729248191_169.jpeg

Kuatbaca.com - Di balik hutan dan lereng Gunung Donggala, Sulawesi Tengah, seorang anggota polisi bernama Bripka Annas tak hanya bertugas menjaga keamanan. Ia telah menjadi cahaya harapan bagi anak-anak suku Da’a yang tinggal di pelosok Banawa Selatan. Bukan sekadar aparat hukum, Bripka Annas menjelma menjadi sosok guru, motivator, sekaligus sahabat bagi anak-anak yang terancam putus sekolah.

1. Bukan Sekadar Polisi: Hadir sebagai Sosok Ayah dan Guru

Bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Ongulara dan Desa Malino sejak 2016, Bripka Annas menyadari bahwa peran polisi di wilayah terpencil tak bisa hanya sebatas menjaga kamtibmas. Ia memilih untuk hadir sepenuh hati di tengah masyarakat yang ia bina. Menurutnya, polisi juga harus dirasakan kehadirannya sebagai bagian dari kehidupan warga sehari-hari.

“Bagi saya, menjadi polisi bukan hanya soal hukum. Tapi bagaimana saya bisa bermanfaat bagi warga. Terutama anak-anak di desa ini,” ujar Annas dalam sesi wawancara kandidat Hoegeng Awards 2025.

Melihat banyak anak-anak yang terancam putus sekolah, Annas terdorong mendirikan rumah belajar sederhana dan menjadi guru sukarela. Dalam kesehariannya, ia mengajar membaca, menulis, hingga etika dasar sebagai bekal masa depan anak-anak pedalaman.

2. Pendidikan untuk Masa Depan: Komitmen yang Mengorbankan Waktu dengan Keluarga

Kecintaan Annas pada dunia pendidikan membuatnya rela menempuh jarak jauh, bahkan meninggalkan keluarganya yang tinggal di Poso. Perjalanan dari Banawa Selatan ke Poso bisa memakan waktu lima hingga enam jam. Meski begitu, Annas lebih memilih menghabiskan hari liburnya untuk tetap bersama anak-anak di desa binaannya.

"Kalau saya mementingkan waktu bersama keluarga, mungkin saya tidak akan bisa terus di sini. Tapi saya lihat masa depan anak-anak ini sangat penting," ungkapnya.

Bagi Annas, pendidikan adalah kunci membuka masa depan yang lebih baik. Ia menekankan pentingnya kesopanan dan tata krama di samping ilmu pengetahuan. “Ilmu setinggi apa pun tidak akan berarti jika tidak disertai dengan etika,” tegasnya.

3. Menghadapi Tantangan: Mengajar Anak-anak yang Lebih Suka di Ladang

Perjuangan Bripka Annas bukan tanpa hambatan. Banyak anak-anak suku Da’a yang memilih membantu orang tua di kebun dibanding datang ke sekolah. Tidak sedikit pula orang tua yang merasa pendidikan tidak penting. Namun Annas tak menyerah, ia rela mendatangi anak-anak hingga ke kebun hanya untuk membujuk mereka agar mau belajar.

"Kadang saya harus datang ke rumah, ke ladang. Ayo sekolah, saya ajak mereka satu-satu. Kadang orang tuanya bilang ‘tidak usah sekolah’, tapi saya tetap berusaha mengajak mereka,” kisahnya.

Upaya tersebut membuahkan hasil. Perlahan-lahan anak-anak mulai terbiasa datang ke rumah belajar setiap sore. Di sana, Annas mengajar dengan penuh semangat, sambil menyisipkan nilai-nilai moral agar anak-anak tak hanya cerdas, tapi juga berakhlak mulia.

4. Sosok yang Dicintai Warga dan Ditolak untuk Dipindahkan

Dedikasi Bripka Annas tak hanya membuatnya menjadi inspirasi anak-anak, tetapi juga menjadikan dirinya sosok yang dicintai masyarakat. Sekretaris Desa Ongulara, Verlisian, menyebut Annas sebagai polisi yang benar-benar menyatu dengan kehidupan desa.

“Bapak Annas ini luar biasa. Dia bukan hanya hadir sebagai polisi, tapi juga sebagai warga yang benar-benar peduli. Sering menginap di desa, aktif di sekolah dan masyarakat,” ucap Verlisian.

Kapolsek Banawa Selatan, Ipda Asri Nasir, juga menyampaikan apresiasinya terhadap dedikasi Annas. Bahkan, masyarakat sempat meminta agar Annas tidak dipindahkan karena mereka merasa sangat terbantu dengan kehadirannya.

Dari Pelosok Donggala, Harapan Baru Tumbuh Lewat Pendidikan

Di tengah keterbatasan fasilitas dan akses, Bripka Annas membuktikan bahwa satu orang bisa membuat perubahan besar. Ia menjadi wajah Polri yang humanis, inspiratif, dan membumi. Dengan ketekunan dan pengorbanannya, ia menyalakan obor pendidikan di daerah terpencil, memastikan bahwa anak-anak suku Da’a punya kesempatan yang sama untuk bermimpi.

Melalui Hoegeng Awards 2025, perjuangan Annas menjadi sorotan nasional, membawa pesan kuat bahwa kehadiran aparat negara bukan hanya untuk menegakkan hukum, tapi juga membangun masa depan generasi bangsa.

Fenomena Terkini






Trending