Buffon Ungkap Momen Memalukan Saat Juventus Hadapi Real Madrid di Liga Champions

16 May 2025 16:35 WIB
150cf079-8028-429e-8af2-74ebc4a2b4a8_169.jpeg

Kuatbaca.com-Legenda sepak bola Italia, Gianluigi Buffon, baru-baru ini mengungkapkan satu momen dalam karier panjangnya yang membuatnya merasa malu hingga hari ini. Momen itu terjadi ketika ia masih menjadi penjaga gawang dan kapten Juventus, dalam laga dramatis melawan Real Madrid di perempat final Liga Champions musim 2017/2018.

Meski dikenal sebagai sosok tenang dan penuh wibawa di lapangan, Buffon tak menutupi bahwa emosi bisa menguasai siapa saja di saat-saat paling krusial. Pertandingan yang berlangsung dramatis tersebut menjadi salah satu kenangan paling emosional sekaligus kontroversial dalam perjalanan kariernya.


1. Drama Perempat Final: Juventus Hampir Lakukan Comeback Epik

Pada musim itu, Juventus menjamu Real Madrid di leg pertama perempat final Liga Champions di Allianz Stadium, Turin. Sayangnya, laga tersebut berakhir dengan kekalahan telak 0-3 untuk tuan rumah. Namun, semangat pantang menyerah Juventus membuat mereka tampil luar biasa saat bertandang ke Santiago Bernabéu pada leg kedua.

Tak disangka, Juventus berhasil menyamakan agregat menjadi 3-3 berkat tiga gol balasan yang mengguncang stadion Madrid. Pertandingan yang semula tampak sudah berakhir menjadi laga yang menegangkan. Seisi stadion mulai mengantisipasi laga yang kemungkinan berlanjut ke babak tambahan waktu.


2. Kontroversi Penalti dan Kartu Merah untuk Buffon

Namun, semua harapan Juventus buyar saat wasit Michael Oliver menunjuk titik putih menjelang akhir pertandingan setelah Lucas Vazquez terjatuh usai berduel dengan Medhi Benatia. Tayangan ulang menunjukkan kontak yang sangat minimal, memicu kemarahan besar dari para pemain Juventus.

Buffon, yang kala itu menjadi kapten dan ikon tim, bereaksi keras dengan melancarkan protes secara emosional kepada sang wasit. Emosi Buffon memuncak hingga akhirnya ia diganjar kartu merah, mengakhiri pertandingan yang seharusnya menjadi salah satu laga paling bersejarah bagi Juventus dengan catatan pahit. Kiper cadangan Wojciech Szczesny masuk menggantikan Buffon, namun gagal menahan penalti Cristiano Ronaldo yang memastikan Real Madrid lolos ke semifinal dengan agregat 4-3.

3. Buffon Akui Malu Namun Tak Menyesal

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Buffon mengakui bahwa perkataannya saat itu membuatnya malu, terutama mengingat statusnya sebagai pemimpin tim. Namun, di sisi lain, ia juga menegaskan bahwa jika kembali ke masa itu, ia mungkin akan tetap melakukan hal yang sama.

Menurut Buffon, yang saat ini menjabat sebagai kepala delegasi tim nasional Italia, kekalahan itu bukan sekadar tersingkir dari turnamen, tetapi juga menggagalkan comeback legendaris yang hampir terjadi. Ia menggambarkan momen tersebut sebagai malam luar biasa yang menunjukkan karakter sejati Juventus: semangat, keberanian, dan kebersamaan.

4. Warisan Seorang Legenda yang Emosional dan Penuh Hasrat

Meskipun momen tersebut menjadi noda dalam karier Buffon, banyak penggemar sepak bola justru melihatnya sebagai bukti betapa dalamnya cinta Buffon terhadap klubnya. Reaksinya, meskipun kontroversial, lahir dari hasrat dan rasa keadilan yang tak bisa ia kendalikan saat itu.

Kini setelah pensiun, Buffon tetap menjadi salah satu sosok paling dihormati di dunia sepak bola. Pengakuannya tentang insiden ini juga menunjukkan kedewasaan dan refleksi mendalam sebagai seorang legenda yang tak takut mengakui kesalahan di masa lalu, namun tetap bangga akan semangat juangnya.

Insiden kartu merah Gianluigi Buffon di laga Juventus vs Real Madrid musim 2017/2018 menjadi salah satu peristiwa paling emosional dalam kariernya. Meski kini merasa malu atas reaksi emosionalnya saat itu, Buffon tetap mengenangnya sebagai bentuk kecintaan yang mendalam terhadap tim dan permainan. Bagi para penggemar, momen tersebut akan selalu diingat sebagai bagian dari warisan emosional dari sang legenda lapangan hijau.

Fenomena Terkini






Trending