Diskon Tarif Tol Libur Sekolah Juni-Juli, Pemerintah Siap Panggil Operator Tol

Kuatbaca.com-Memasuki musim liburan sekolah pada pertengahan tahun 2025, pemerintah tengah menyiapkan berbagai langkah strategis guna menjaga daya beli masyarakat. Salah satu inisiatif yang kini menjadi sorotan adalah rencana pemberian diskon tarif tol selama bulan Juni hingga Juli 2025. Kebijakan ini bertujuan mendukung mobilitas masyarakat sekaligus menggerakkan sektor ekonomi, khususnya pariwisata dan perdagangan antardaerah.
Langkah ini merupakan bagian dari paket insentif ekonomi yang digagas oleh pemerintah pusat, menyusul arahan langsung dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dalam rapat koordinasi nasional terakhir, ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas kementerian dalam menyiapkan instrumen pendukung ekonomi selama masa liburan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dody Hanggodo, menegaskan bahwa kebijakan diskon tol merupakan bagian integral dari upaya pemerintah menjaga pertumbuhan ekonomi tetap stabil. Ia menyebutkan bahwa dirinya telah menjalin komunikasi awal dengan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Willan Oktavian, untuk segera mengundang seluruh operator jalan tol guna membahas wacana tersebut.
“Diskusi awal sudah dilakukan, dan dalam waktu dekat kita akan mengundang semua Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Tujuannya untuk menyepakati skema diskon, ruas tol yang terdampak, serta potensi kompensasi bagi operator,” ujar Dody dalam konferensi pers, Senin (26/5/2025).
1. Penentuan Besaran Diskon Akan Melibatkan Kajian Khusus
Menteri Dody menyadari bahwa penerapan potongan harga tol bukan hal yang mudah, mengingat skema tarif sangat erat kaitannya dengan struktur biaya dan tingkat keuntungan BUJT. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa diskusi tidak bisa dilakukan secara terburu-buru karena harus mempertimbangkan aspek profit and loss dari masing-masing operator.
Menurutnya, terdapat potensi penurunan pendapatan yang signifikan bagi operator tol, sehingga pemerintah tidak menutup kemungkinan akan mengkaji skema kompensasi. Skema ini akan ditelaah lebih dalam dengan dukungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) agar keputusan yang diambil tetap akuntabel.
“Tentu kita harus hitung potensi kerugian dan dampaknya terhadap investasi jangka panjang operator. Oleh karena itu, pembahasan harus komprehensif,” ujar Dody menambahkan.
Pemerintah sendiri menargetkan bahwa program diskon ini akan menyasar hingga 110 juta pengguna jalan tol selama periode liburan sekolah. Diskon ini diperkirakan akan mendorong peningkatan arus lalu lintas, baik untuk kebutuhan wisata keluarga maupun kegiatan ekonomi antarwilayah.
2. Mengikuti Skema Diskon Lebaran, Tapi Lebih Luas
Skema diskon tarif tol sebelumnya telah sukses diimplementasikan selama masa mudik dan arus balik Lebaran 2025. Pemerintah menilai dampak diskon tersebut cukup positif dalam meredam kemacetan dan menyebar waktu perjalanan masyarakat. Oleh sebab itu, kebijakan serupa kini tengah dikaji ulang untuk diterapkan kembali saat libur sekolah pertengahan tahun.
Dody juga menyampaikan bahwa diskon ini diharapkan minimal sama dengan skema Lebaran sebelumnya, namun ruang lingkupnya mungkin lebih luas, mencakup lebih banyak ruas jalan dan periode waktu yang lebih panjang. Sayangnya, Dody belum bisa menyebutkan berapa besar diskon yang akan diberikan dan di mana saja ruas tol yang terdampak, sebab semua itu masih menunggu hasil pembahasan bersama BUJT.
“Kami akan umumkan secara resmi setelah semua pembahasan selesai. Tapi kami pastikan ini akan jadi kabar baik bagi masyarakat yang ingin bepergian lebih hemat selama libur sekolah,” tambahnya.
3. Bagian dari Enam Paket Insentif Ekonomi Nasional
Diskon tarif tol ini merupakan bagian dari enam paket kebijakan insentif ekonomi yang akan diluncurkan pemerintah mulai 5 Juni 2025. Setiap kementerian dan lembaga kini tengah menyiapkan regulasi dan teknis pelaksanaan kebijakan tersebut. Tujuannya adalah memastikan libur sekolah tidak hanya menjadi momentum rekreasi, tapi juga pendorong aktivitas konsumsi dan ekonomi domestik.
Selain potongan harga tol, pemerintah juga berencana memberikan diskon tiket pesawat, kereta api, dan angkutan laut, terutama untuk rute-rute yang banyak digunakan masyarakat selama liburan. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional yang masih menghadapi tantangan global.
Dengan kombinasi insentif transportasi dan kebijakan fiskal lain, pemerintah berharap perputaran uang di daerah meningkat, UMKM tumbuh, dan perekonomian tetap terjaga dalam koridor stabilitas.