Insiden Towing Tragis: Ferrari Purosangue Terbalik dan Rusak Parah di Tol Cengkareng

Kuatbaca.com-Jakarta digemparkan oleh peristiwa kecelakaan unik yang melibatkan sebuah Ferrari Purosangue mewah dan truk towing yang mengangkutnya. Insiden tersebut terjadi di Tol Cengkareng, di mana truk pengangkut mobil mewah itu terguling dan menyebabkan Ferrari ikut terjatuh serta mengalami kerusakan cukup serius.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat sejumlah warga dan petugas tengah berupaya membalikkan Ferrari yang tergeletak miring di sisi jalan tol. Tampak sembilan orang bahu-membahu mendorong dan mengangkat mobil tersebut agar kembali berdiri tegak. Momen tersebut sontak menarik perhatian netizen karena keunikan dan kemewahan kendaraan yang terlibat.
Ferrari yang terguling tersebut diketahui mengalami kerusakan parah. Salah satu ban belakang mobil hampir terlepas, bodi bagian kiri penuh goresan, dan kaca spion pun terlihat patah. Di dekat mobil tersebut, terlihat truk towing yang juga terguling, menandakan bahwa mobil sport itu sebelumnya sedang dalam proses pengangkutan.
Meski belum diketahui secara pasti penyebab pasti insiden ini, pihak kepolisian dari Korlantas Polri menyatakan bahwa kendaraan mewah tersebut sudah dikembalikan ke pemiliknya melalui proses derek ulang. Namun belum ada rincian lebih lanjut soal kronologi dan investigasi penyebab kecelakaan.
1. Ferrari Purosangue, Super SUV dengan Harga Fantastis
Ferrari yang terlibat dalam kecelakaan ini bukanlah mobil sembarangan. Unit tersebut adalah Ferrari Purosangue, SUV pertama dalam sejarah pabrikan asal Italia tersebut. Di Indonesia, mobil ini mulai dijual pada 2023 dengan harga yang sangat bervariasi, tergantung pada pesanan personalisasi dari masing-masing konsumen.
Jika mengacu pada harga global, Ferrari Purosangue dibanderol sekitar USD 433.686, atau setara dengan Rp 7 miliar (mengacu pada kurs USD 1 = Rp 16.295). Harga ini tentu tidak mencakup biaya tambahan untuk modifikasi khusus yang biasa dilakukan oleh pemilik supercar di Tanah Air.
Purosangue hadir sebagai jawaban Ferrari atas tren SUV super mewah. Kompetitor utamanya antara lain Lamborghini Urus, Bentley Bentayga, dan Aston Martin DBX. Meski masuk ke segmen yang tidak biasa bagi Ferrari, pabrikan ini tetap mempertahankan filosofi desain dan performa ekstrem khasnya dalam setiap detail kendaraan.
Nama Purosangue sendiri memiliki makna "Thoroughbred", atau dalam bahasa Indonesia berarti keturunan murni. Hal ini menunjukkan komitmen Ferrari dalam menghadirkan performa dan karakteristik mesin murni khas kuda jingkrak meskipun dalam format SUV.
2. Mesin V12 Buas di Balik Kemewahan Ferrari Purosangue
Ferrari Purosangue ditenagai oleh mesin V12 berkapasitas 6.496 cc naturally aspirated, tanpa turbo, yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 715 HP pada 7.750 RPM serta torsi 716 Nm pada 6.250 RPM. Tenaga buas tersebut disalurkan ke semua roda melalui sistem all-wheel drive dengan transmisi F1 8-speed dual clutch.
Dengan konfigurasi tersebut, SUV ini mampu melesat dari 0-100 km/jam hanya dalam 3,3 detik, menjadikannya salah satu SUV tercepat dan terkuat yang pernah diproduksi secara massal. Ferrari bahkan mengklaim 80% torsi mesin sudah bisa dirasakan sejak putaran rendah, menghadirkan pengalaman berkendara yang agresif namun tetap nyaman.
Mobil ini juga didesain dengan fitur aerodinamis canggih, suspensi adaptif, serta sistem kontrol traksi elektronik untuk menjaga kestabilan pada kecepatan tinggi. Semua teknologi tersebut berpadu dalam satu kesatuan yang menawarkan kinerja sportscar dalam bodi SUV keluarga.
Namun semua keunggulan teknologi ini tidak menjamin keselamatan ketika kendaraan tidak berada di bawah kontrol penuh pengemudi, seperti yang terjadi dalam kasus pengangkutan menggunakan truk towing. Inilah yang menjadi pelajaran penting akan pentingnya prosedur keselamatan saat menangani kendaraan ultra-premium.
3. Pelajaran dari Kecelakaan: Pentingnya Penanganan Profesional
Kecelakaan yang melibatkan Ferrari Purosangue ini menjadi peringatan penting bagi pemilik mobil mewah. Proses pengangkutan mobil semacam itu tidak bisa dilakukan sembarangan. Dibutuhkan standar keamanan ekstra dan profesionalisme tinggi agar risiko kerusakan dapat diminimalkan selama proses pemindahan kendaraan.
Selain nilai finansial yang besar, supercar seperti Ferrari juga memiliki desain yang sangat presisi dan sensitif terhadap benturan.
Kesalahan kecil saat towing bisa berakibat pada kerusakan besar yang menelan biaya perbaikan hingga ratusan juta rupiah.
Di sisi lain, insiden ini menjadi pengingat bagi pihak pengelola jalan tol dan operator towing untuk selalu mengevaluasi sistem keamanan dan teknis pengangkutan kendaraan. Keselamatan bukan hanya tanggung jawab pengguna jalan, tetapi juga seluruh pihak yang terlibat dalam aktivitas transportasi di jalan raya.
Dengan makin banyaknya supercar yang beredar di jalanan Indonesia, peningkatan kesadaran dan edukasi soal prosedur penanganan kendaraan premium menjadi hal yang sangat penting. Jangan sampai hanya karena satu kelalaian, kendaraan senilai miliaran rupiah mengalami kerusakan yang seharusnya bisa dicegah.