KGM Korea dan PT Pindad Kolaborasi Bangun Mobil Nasional dan Bus Listrik di Indonesia

15 May 2025 18:19 WIB
pindad-gandeng-perusahaan-korea-garap-mobil-nasional-1747187239720.jpeg

Kuatbaca.com-Industri otomotif nasional Indonesia kembali menunjukkan geliat positif melalui kerja sama strategis antara PT Pindad dengan produsen mobil asal Korea Selatan, KG Mobility (KGM). Kolaborasi ini menandai babak baru dalam perjalanan menuju kemandirian industri otomotif Tanah Air, khususnya dalam pengembangan mobil nasional dan bus listrik yang ramah lingkungan.

Dengan menggandeng mitra internasional yang telah berpengalaman, PT Pindad menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan kendaraan nasional yang tidak hanya tangguh, tetapi juga mengikuti perkembangan teknologi otomotif global. Siapa sebenarnya KGM, dan bagaimana kiprahnya dalam dunia otomotif internasional? Mari kita bahas lebih dalam.


1. KGM: Transformasi Panjang dari Dong-A Motor hingga Jadi Raksasa Otomotif Korea

KGM atau KG Mobility Corporation merupakan perusahaan otomotif Korea Selatan yang telah mengalami berbagai fase transformasi sejak berdirinya pada tahun 1954. Awalnya dikenal sebagai Dong-A Motor, perusahaan ini kemudian diakuisisi oleh SsangYong Group pada 1986 dan berganti nama menjadi SsangYong Motor Company.

SsangYong menjadi merek yang cukup dikenal berkat produk-produk SUV tangguhnya. Perusahaan ini sempat menjalin kemitraan penting dengan Mercedes-Benz pada 1991, yang memungkinkan transfer teknologi dan peningkatan kualitas produk. Salah satu hasil kolaborasi tersebut adalah mobil Musso, yang pada awalnya dipasarkan oleh Mercedes sebelum akhirnya sepenuhnya dikembangkan dan dipasarkan oleh SsangYong.

Kini, melalui rebranding menjadi KG Mobility, perusahaan ini terus memperluas jangkauannya ke pasar global dan memperkuat posisinya dalam era elektrifikasi kendaraan.


2. Kolaborasi Strategis KGM dan Pindad untuk Proyek Mobil Nasional

Langkah besar diambil oleh PT Pindad dengan menggandeng KGM dalam proyek pengembangan mobil nasional dan bus listrik. Penandatanganan kerja sama dilakukan di markas besar PT Pindad di Bandung, Jawa Barat. Dalam proyek ini, KGM akan berperan sebagai mitra teknis, menyumbangkan keahlian dalam hal teknologi, desain kendaraan, serta strategi pemasaran.

Proyek ini akan melibatkan pengembangan kendaraan dari nol hingga proses produksi lokal, di mana bus listrik akan menjadi salah satu fokus utama. Tidak hanya berhenti di pengembangan produk, kolaborasi ini juga akan menjajaki potensi jangka panjang untuk membangun ekosistem kendaraan listrik nasional, termasuk fasilitas produksi dan layanan purna jual.

Kolaborasi ini diharapkan menjadi pendorong penting bagi tumbuhnya industri otomotif lokal yang berbasis pada teknologi modern dan mendukung transisi energi bersih.

3. KGM Sudah Suplai Rexton untuk Pindad Maung, dan Akan Bertambah

Sebelum menjalin kolaborasi dalam proyek mobil nasional, KGM sebenarnya sudah menjalin kerja sama dengan Pindad dalam hal pengadaan kendaraan militer. Model SUV SsangYong Rexton telah dipilih sebagai basis untuk kendaraan taktis Pindad Maung, yang digunakan oleh TNI dan institusi pertahanan Indonesia.

Tahun lalu, lebih dari seribu unit Rexton telah diekspor ke Indonesia dalam bentuk knock-down untuk dirakit di dalam negeri. Jumlah tersebut bahkan direncanakan akan meningkat hingga tiga kali lipat dalam tahun ini, sebagai bagian dari perluasan program kendaraan operasional dalam negeri.

KGM tidak hanya aktif di Indonesia, tetapi juga telah menyuplai kendaraan dinas ke berbagai negara seperti Inggris, Bulgaria, dan Peru. Ini menunjukkan reputasi dan kualitas produk KGM di kancah global.

4. Indonesia: Pasar Otomotif Potensial yang Dilirik Dunia

Indonesia saat ini menjadi salah satu pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. Dengan populasi yang besar, tingkat konsumsi kendaraan yang tinggi, serta dorongan pemerintah untuk mengembangkan industri kendaraan listrik, Indonesia menjadi target menarik bagi perusahaan otomotif global seperti KGM.

Kehadiran KGM melalui proyek bersama dengan Pindad menunjukkan bahwa Indonesia dipandang sebagai mitra strategis, bukan sekadar pasar penjualan. Keterlibatan perusahaan lokal seperti Pindad juga memperkuat ekosistem produksi dalam negeri dan membuka peluang luas bagi transfer teknologi, penciptaan lapangan kerja, serta pertumbuhan ekonomi berbasis industri manufaktur.

Kolaborasi antara PT Pindad dan KGM Korea bukan sekadar proyek jangka pendek, melainkan bagian dari rencana besar menuju kemandirian otomotif Indonesia. Dengan dukungan teknologi global dan kemampuan produksi lokal, pengembangan mobil nasional dan bus listrik kini semakin nyata. Ini adalah langkah maju menuju masa depan transportasi yang lebih canggih, ramah lingkungan, dan berdaya saing tinggi secara global.

Fenomena Terkini






Trending