Pengguna Internet di Indonesia 2025 Hanya Naik Tipis, Ini Penyebab dan Solusinya

Kuatbaca.com-Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia tahun 2025 diprediksi mengalami peningkatan yang tidak terlalu signifikan. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan ini melambat, sekaligus memberikan sejumlah rekomendasi untuk memperluas akses internet yang lebih merata di seluruh wilayah tanah air.
1. Pertumbuhan Pengguna Internet Indonesia 2025: Angka Meningkat, Tapi Tipis
Berdasarkan data terakhir, penetrasi internet di Indonesia pada tahun 2024 mencapai sekitar 79,5% dari total populasi yang diperkirakan lebih dari 278 juta jiwa. Ini berarti lebih dari 221 juta penduduk sudah terhubung dengan internet. Namun, di tahun 2025, kenaikan angka pengguna internet diprediksi hanya naik sedikit, mendekati angka 80%. Hal ini disebabkan karena hampir seluruh masyarakat di wilayah perkotaan telah memiliki akses internet, sehingga ruang untuk pertumbuhan di wilayah tersebut mulai menyempit.
2. Ketimpangan Akses Internet Antara Wilayah Urban dan Rural
Meskipun penetrasi internet di kota-kota besar sudah cukup tinggi, masih terdapat kesenjangan signifikan antara daerah urban dan rural. Data menunjukkan tingkat penetrasi internet di daerah perkotaan mencapai 82,2%, sedangkan di wilayah pedesaan masih berada di angka 74%. Kondisi ini menunjukkan bahwa masyarakat di daerah rural masih menghadapi tantangan akses teknologi dan konektivitas yang lebih terbatas dibandingkan dengan masyarakat kota.
Selain itu, perbedaan penetrasi internet antar pulau juga menjadi perhatian. Pulau Jawa menjadi wilayah dengan tingkat akses internet tertinggi yaitu sekitar 83,64%. Disusul oleh Kalimantan dan Sumatera dengan angka penetrasi di kisaran 77%. Sementara itu, wilayah seperti Maluku, Papua, dan Sulawesi masih berada di bawah 70%, yang menunjukkan masih adanya kendala infrastruktur dan ketersediaan jaringan di daerah-daerah tersebut.
3. Faktor Penyebab Pertumbuhan Pengguna Internet Melambat
Salah satu alasan utama mengapa pertumbuhan pengguna internet mulai melambat adalah karena tingginya penetrasi di wilayah perkotaan yang hampir mencapai batas maksimal. Selain itu, beberapa daerah terpencil masih menghadapi kendala seperti kurangnya infrastruktur telekomunikasi yang memadai, kondisi geografis yang sulit, dan keterbatasan ekonomi masyarakat untuk mengakses layanan internet.
Selain itu, adanya kendala teknis dan regulasi juga berperan dalam memperlambat perluasan akses internet. Tantangan lain termasuk kesenjangan digital yang melibatkan kemampuan penggunaan teknologi digital secara efektif di kalangan masyarakat, khususnya di daerah pedesaan dan wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
4. Rekomendasi APJII untuk Pemerataan Akses Internet Nasional
Untuk mengatasi ketimpangan akses dan meningkatkan pertumbuhan pengguna internet secara merata, APJII memberikan beberapa rekomendasi penting. Pertama, dorongan investasi di sektor telekomunikasi terutama untuk pengembangan infrastruktur di daerah-daerah yang selama ini belum terjangkau layanan internet secara optimal.
Kedua, program pelatihan digital untuk meningkatkan literasi teknologi dan keterampilan masyarakat agar mereka dapat memanfaatkan internet secara maksimal, baik untuk pendidikan, bisnis, maupun layanan sosial lainnya.
Ketiga, pemberian insentif kepada penyedia layanan internet agar memperluas jangkauan layanan ke wilayah terpencil, termasuk mendorong kolaborasi antara penyelenggara jasa internet lokal dengan pihak swasta maupun pemerintah.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pertumbuhan pengguna internet di Indonesia tidak hanya meningkat dalam jumlah, tetapi juga merata secara geografis sehingga memberikan dampak positif bagi kemajuan digital nasional.
Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia memang tidak akan setinggi tahun-tahun sebelumnya, namun tantangan ketimpangan akses di berbagai wilayah menjadi fokus utama yang harus diatasi. Dengan dukungan investasi, pelatihan digital, dan kebijakan yang mendukung, peluang pemerataan akses internet bisa lebih optimal dan berkelanjutan, mendukung Indonesia dalam era transformasi digital.