Perkelahian Antarkelompok Pemuda di Maluku Tengah Berujung Tewasnya Seorang Pria

Kuatbaca.com - Insiden berdarah kembali terjadi di wilayah Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Sebuah perkelahian antara dua kelompok pemuda di Desa Tial, Kecamatan Salahutu, Minggu (31/3/2025) sore, berakhir tragis dengan tewasnya seorang pria dan luka-luka pada beberapa orang lainnya. Peristiwa ini mengejutkan warga setempat dan menambah daftar panjang kasus kekerasan antarkelompok pemuda di wilayah tersebut.
1. Kronologi Perkelahian yang Berujung Maut
Peristiwa memilukan ini bermula saat sekelompok pemuda dari Desa Tulehu tengah melintas menuju Desa Tial dengan sepeda motor. Saat melewati wilayah tersebut, mereka ditegur oleh pemuda setempat. Tidak terima dengan teguran itu, para pemuda Tulehu turun dari motor dan terlibat adu mulut yang kemudian berubah menjadi perkelahian.
Dalam keributan yang terjadi, salah satu pemuda dari kelompok Tulehu diketahui membawa senjata tajam dan menikam seorang pemuda setempat berinisial SL. Aksi penikaman ini memicu kemarahan warga sekitar, hingga bentrokan lebih besar pun tak terelakkan.
2. Satu Orang Tewas dan Dua Lainnya Luka-luka
Bentrok yang terjadi dengan cepat berubah menjadi aksi kekerasan massal. Massa yang marah menyerang balik para pelaku dengan senjata tajam dan batu. Akibatnya, seorang pria berinisial RO tewas di tempat akibat luka serius. Sementara dua rekannya, MM dan SM, mengalami luka-luka akibat hantaman benda tumpul dan senjata tajam.
Korban luka langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan. Sementara jasad korban yang meninggal telah dievakuasi ke rumah sakit untuk keperluan otopsi dan penyelidikan lebih lanjut.
3. Polisi Turun Tangan dan Periksa Belasan Saksi
Pihak kepolisian dari Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease segera bergerak cepat untuk mengendalikan situasi. Tim pengamanan dikerahkan ke lokasi kejadian untuk mencegah bentrok susulan serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Menurut keterangan resmi dari Kasi Humas Polresta Pulau Ambon, sebanyak 15 orang saksi telah diperiksa oleh tim penyidik dari Satreskrim terkait peristiwa tersebut. Pemeriksaan dilakukan guna mengungkap detail kronologi, pelaku utama, dan kemungkinan motif lain di balik kejadian tersebut.
4. Tindakan Tegas Akan Diberlakukan
Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP Yoga Putra Prima Setya, menegaskan bahwa pihaknya akan bertindak tegas terhadap para pelaku kekerasan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing emosi dan menyerahkan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.
Tindakan main hakim sendiri dan kekerasan kelompok merupakan pelanggaran hukum serius yang akan dikenakan sanksi pidana berat. Polisi berharap masyarakat ikut membantu menjaga keamanan dengan menahan diri serta tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
5. Harapan untuk Perdamaian dan Edukasi Sosial
Kejadian seperti ini menjadi pengingat pentingnya pendidikan karakter dan penguatan nilai-nilai toleransi di kalangan generasi muda. Pemerintah daerah bersama tokoh masyarakat diharapkan dapat mengambil langkah aktif dalam menumbuhkan budaya dialog dan penyelesaian konflik secara damai di antara pemuda.
Selain itu, pendekatan sosial dan pembinaan remaja di desa-desa rawan konflik menjadi penting agar kejadian serupa tidak terus terulang.
Bentrok antar kelompok pemuda di Maluku Tengah yang menewaskan satu orang dan melukai dua lainnya menjadi tragedi yang seharusnya bisa dihindari. Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya pengendalian diri, penyelesaian konflik secara damai, dan penegakan hukum yang tegas. Aparat kini telah memulai proses penyelidikan, sementara masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.