Ribuan Pencari Kerja Serbu Job Fair di Cikarang, Beberapa Tumbang karena Kepadatan

28 May 2025 09:20 WIB
ilustrasi-job-fair-atau-lowongan-kerja-1746929349100_169.jpeg

Kuatbaca.com - Cikarang, salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia, kembali menjadi pusat perhatian setelah gelaran job fair yang diselenggarakan oleh sebuah universitas ternama di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dipadati oleh puluhan ribu pencari kerja. Antusiasme luar biasa ini menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat akan lapangan pekerjaan, khususnya di tengah dinamika ekonomi pasca-pandemi yang masih terasa dampaknya.

Acara yang dimulai sejak pagi ini langsung diserbu oleh ribuan pelamar dari berbagai daerah, tidak hanya dari Bekasi dan sekitarnya, tetapi juga dari Jabodetabek dan luar kota lainnya. Para pencari kerja tampak memadati area pendaftaran bahkan sebelum gerbang dibuka. Mereka membawa berbagai persyaratan seperti fotokopi ijazah, surat lamaran kerja, dan daftar riwayat hidup dalam jumlah banyak.

1. Kapasitas Job Fair Tak Sebanding dengan Jumlah Pelamar

Meski acara ini dirancang untuk menampung sekitar 3.000 pelamar kerja, kenyataannya jumlah peserta yang hadir mencapai lebih dari 25 ribu orang. Lonjakan ini membuat lokasi job fair menjadi sangat padat dan sempit. Banyak pelamar harus berdesakan untuk memasuki area pendaftaran dan stan perusahaan peserta.

Kondisi tersebut menyebabkan sejumlah orang mengalami kelelahan fisik. Beberapa pelamar dilaporkan pingsan akibat suhu panas, kelelahan setelah mengantri panjang, dan minimnya ruang istirahat. Petugas medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi yang berjaga di lokasi segera memberikan pertolongan pertama kepada mereka yang tumbang.

2. Pengamanan dan Penanganan Massa Dilakukan Secara Maksimal

Melihat potensi kepadatan yang besar, pihak penyelenggara bersama aparat keamanan telah melakukan berbagai langkah antisipatif. Sebanyak 311 personel gabungan yang terdiri dari anggota kepolisian, TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, serta petugas keamanan lokal telah disiagakan sejak pagi hari untuk mengatur arus massa dan lalu lintas di sekitar area.

Hingga siang hari, situasi berhasil dikendalikan. Arus kendaraan yang sempat tersendat di beberapa titik utama kawasan Jababeka juga mulai lancar kembali. Meskipun sempat terjadi penumpukan di pintu masuk, aparat bekerja cepat mengurai kerumunan dan menjaga ketertiban pelaksanaan acara.

3. Harapan dan Perjuangan Para Pencari Kerja

Banyak pelamar datang dengan harapan besar untuk mendapatkan pekerjaan, terutama di sektor industri, administrasi, logistik, dan manufaktur yang memang mendominasi lowongan di Cikarang. Rata-rata mereka adalah lulusan SMA/SMK, D3, hingga sarjana yang bersaing untuk mendapatkan tempat di perusahaan nasional dan multinasional.

Salah satu pelamar, Dina (23), lulusan perguruan tinggi swasta di Bekasi, mengatakan bahwa dirinya datang sejak pukul 06.00 pagi. “Saya ingin bekerja di bagian administrasi. Sudah kirim lamaran ke lima perusahaan. Meski harus antre dan capek, saya tetap semangat karena ini kesempatan besar,” ujarnya dengan penuh harap.

Cerita lain datang dari Dedi (28), seorang pengangguran yang sudah dua tahun mencari pekerjaan. “Selama ini saya hanya kerja serabutan. Ketika dengar ada job fair besar, saya langsung datang. Saya harap bisa masuk ke perusahaan logistik yang katanya lagi buka banyak posisi,” kata Dedi.

4. Evaluasi dan Harapan untuk Job Fair Mendatang

Meski berlangsung lancar secara umum, peristiwa ini menjadi cerminan bahwa pelaksanaan job fair memerlukan perencanaan yang lebih matang ke depannya. Jumlah pelamar yang membeludak perlu diantisipasi dengan skema pendaftaran daring, pembagian waktu kedatangan, serta lokasi yang lebih luas dan ventilasi yang baik.

Pemerintah daerah dan penyelenggara diharapkan menjadikan momen ini sebagai bahan evaluasi demi memberikan pengalaman yang lebih nyaman dan aman bagi para pencari kerja. Di sisi lain, perusahaan pun bisa lebih selektif dan terorganisir dalam menyeleksi pelamar agar proses rekrutmen berjalan efektif.

Fenomena Terkini






Trending