Taufiq Ismail Luncurkan Enam Jilid Buku, Perayaan Usia ke-90

26 June 2025 17:28 WIB
WhatsApp Image 2025-06-26 at 4.51.35 PM.jpeg

Kuatbaca.com - Sastrawan tiga zaman Taufiq Ismail berulang tahun yang ke-90. Ia yang merupakan kelahiran 25 Juni 1935 asal Bukittinggi dan besar di Pekalongan, terkenal dengan salah satu karyanya berjudul “Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia”.

Peringatan kelahiran di usia yang di atas rata-rata penduduk Indonesia ini membuat Kementerian Kebudayaan menggelar perayaan yang diisi dengan Peluncuran enam Buku 90 Tahun Taufiq Ismail, dengan tajuk “Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit” yang diambil dari salah satu antologi puisinya.

Selain karya-karyanya dalam ranah sastra, Taufiq Ismail juga menginisiasi lahirnya majalah sastra bulanan Horison yang sudah terbit sejak 1966.

Dalam kesempatan ini, Fadli Zon selaku Menteri Kebudayaan pun menilai bahwa sastra memiliki peranan sebagai akar yang bisa menggambarkan perjalanan budaya dan cerminan kehidupan manusia.

“Kementerian Kebudayaan tentu saja memberikan ruang bagi sastra untuk mendorong proses pemajuan kebudayaan nasional. Untuk memperkuat ekosistem sastra, Kementerian Kebudayaan meluncurkan beberapa program seperti laboratorium penerjemah dan promotor sastra, festival sastra, pembuatan komunitas sastra, manajemen talenta nasional bidang sastra, pengembangan sastra berbasis kekayaan intelektual, dan promosi sastra,” ungkapnya.

90 Tahun Taufiq Ismail: Peluncuruan enam jilid buku 

Dalam perayaan 90 tahun, enam jilid buku diluncurkan diantaranya adalah Pembicaraan dan Pemikiran, Himpunan Pengantar Buku, Puisi dalam Telaah dan Kajian, Penyair di Arena Sosial Infonesia, Karya dan Dunianya, dan kumpulan puisi Perkenalkan Saya Hewan. 

Kementerian Kebudayaan mengapresiasi perjalanan panjang Taufiq Ismail atas kontribusinya dalam dunia sastra Indonesia melalui peluncuran enam jilid buku 90 Tahun Taufiq Ismail yang memuat kumpulan karya-karyanya dari masa ke masa.

“Peluncuruan buku ini wujud penghargaan atas kiprah dan dedikasi salah satu maestro sastra Indonesia tersebut. Gelaran ini menjadi bukti komitmen Kementerian Kebudayaan dalam memperkuat ekosistem sastra nasional,” ungkap Fadli Zon.

Taufiq Ismail: Sastrawan Angkatan ‘66

Nama Taufiq Ismail ada dalam deretan sastrawan angkatan ‘66 yang kemunculannya permukaan dunia kesusastraan Indonesia tak lepas dari gejolak sosial-politik masa itu. 

Angkatan 66 banyak melahirkan karya dengan latar perlawanan dan kritik sosial. Salah satu karya Taufiq Ismail yang kala itu digemari seperti “Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini”. Karya ini menjadi puisi yang kuat mengkritik ketidakadilan sosial dan kesewenang-wenangan kekuasaan pada masa Orde Lama. Puisi ini membangkitkan semangat perjuangan dan mendobrak keterkungkungan rakyat, serta menyuarakan hak-hak rakyat sebagai pemilik sah negara. 

tidak ada pilihan lain, kita harus berjalan terus. Karena berhenti atau mundur, berarti itu hancur 

Bagaimana Eksistensi Nama Taufiq Ismail Saat Ini?

Meskipun usianya sudah menginjak 90 tahun, namun nama Taufiq Ismail masih memiliki eksistensi bagi generasi saat ini di ranah kesusasteraan. Jejak kehidupannya dan karya nyatanya—masih bisa dinikmati dan dipelajari untuk generasi saat ini. Di beberapa sekolah pun masih banyak yang mempelajari dan mengapresiasi karya-karyanya. 

Puisi-puisi Taufiq Ismail banyak diadaptasi sehingga hal ini membuat karyanya mampu melintasi zaman—dan relevan dengan generasi saat ini.

Fenomena Terkini






Trending