Tragedi di Jalur Mudik Sragen: Ban Bus Lepas, Pemudik Tewas di Tempat

1. Kecelakaan Tragis Terjadi di Jalur Mudik Sragen
Kuatbaca.com - Perjalanan mudik yang seharusnya membawa kebahagiaan jelang Hari Raya Idul Fitri 2025 justru berubah menjadi duka. Seorang pemudik bernama Nanda Gilang (20) asal Salatiga, Jawa Tengah, meninggal dunia setelah terhantam ban yang terlepas dari sebuah bus di Jalan Sragen-Ngawi, tepatnya di Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.
2. Kronologi Kejadian: Ban Terlepas Saat Bus Melaju
Peristiwa maut tersebut terjadi pada Minggu, 30 Maret 2025, pukul 04.40 WIB, saat suasana jalan masih cukup lengang di pagi hari. Bus Mira, yang datang dari arah barat menuju timur, diduga mengalami kerusakan teknis pada bagian ban belakang kiri. Baut pengikat ban dikabarkan patah, menyebabkan ban terlepas dari porosnya dan menggelinding dengan kecepatan tinggi ke arah berlawanan.
3. Ban Menggelinding Liar dan Mengenai Pemudik Bermotor
Tanpa bisa dikendalikan, ban yang lepas tersebut melintasi pembatas jalan (pulau jalan) dan menghantam sepeda motor yang dikendarai oleh korban yang sedang melaju dari arah timur ke barat. Benturan keras tersebut mengakibatkan korban mengalami luka berat di bagian kepala dan dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian.
4. Respon Polisi dan Proses Penanganan
Pihak kepolisian dari Satuan Lalu Lintas Polres Sragen segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban. Kasat Lantas Polres Sragen, Iptu Kukuh Tirto Satria, membenarkan insiden tersebut dan menjelaskan bahwa penyebab awal kecelakaan diduga kuat karena patah atau lepasnya baut ban bus. Pihak kepolisian juga sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kondisi teknis kendaraan dan kelalaian pihak operator.
5. Sorotan terhadap Keselamatan Kendaraan Umum
Kejadian tragis ini kembali menjadi pengingat pentingnya pemeriksaan rutin terhadap armada angkutan umum, terutama menjelang masa mudik Lebaran di mana lalu lintas meningkat drastis. Kondisi ban, rem, baut, dan bagian teknis lainnya harus dipastikan layak jalan untuk menghindari kecelakaan yang bisa merenggut nyawa pengguna jalan.
6. Duka Mendalam dan Imbauan Keselamatan
Keluarga korban tentu saja terpukul atas insiden yang terjadi di tengah persiapan menyambut Idul Fitri. Masyarakat pun turut menyampaikan dukacita mendalam atas musibah tersebut, sekaligus berharap kejadian serupa tidak kembali terulang. Para pemudik diimbau untuk selalu berhati-hati di jalan, serta memilih moda transportasi yang terbukti aman dan profesional dalam pengelolaannya.
7. Pemeriksaan Bus dan Sanksi yang Mungkin Dikenakan
Pihak berwenang kini tengah menyelidiki penyebab pasti kecelakaan, termasuk pemeriksaan menyeluruh terhadap bus yang terlibat. Jika terbukti terdapat kelalaian dari pihak pengelola armada, maka sanksi tegas dapat dikenakan, termasuk pencabutan izin operasi atau tuntutan hukum atas kelalaian yang menyebabkan kematian.
8. Harapan Akan Kesadaran Kolektif Demi Keselamatan Jalan Raya
Tragedi ini seharusnya menjadi cambuk bagi seluruh pihak terkait, baik pengelola transportasi umum, pengemudi, maupun penumpang, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan di jalan raya. Dengan lalu lintas yang padat menjelang Lebaran, seluruh kendaraan wajib dalam kondisi prima agar tidak menimbulkan kecelakaan yang merugikan banyak pihak.