Tragedi Pegawai Bank Indonesia Meninggal Diduga Bunuh Diri, BI Sampaikan Belasungkawa

27 May 2025 20:26 WIB
ilustrasi-bank-indonesia-5_169.jpeg

Kuatbaca.com-Bank Indonesia (BI) tengah berduka setelah seorang pegawainya ditemukan meninggal dunia akibat diduga melakukan aksi bunuh diri. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 26 Mei 2025, sekitar pukul 06.00 WIB di kompleks perkantoran BI, Jakarta Pusat. Berdasarkan keterangan aparat kepolisian, korban disebut melompat dari helipad lantai 15 gedung kantor pusat.

Informasi ini turut dikonfirmasi oleh Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam sebuah pernyataan resmi.

Ia menyampaikan bahwa seluruh keluarga besar Bank Indonesia sangat terpukul atas kejadian ini. Ramdan juga menuturkan bahwa proses pemulasaraan dan pemakaman telah dilakukan dengan baik bersama pihak keluarga dan aparat kepolisian.

Peristiwa ini tidak hanya menyentuh institusi, tetapi juga publik, terutama karena terjadi di pagi hari saat jam kerja baru dimulai. Banyak pihak mempertanyakan bagaimana tekanan kerja bisa berdampak sejauh ini terhadap kesehatan mental seorang pegawai di institusi negara.


1. Respons Bank Indonesia: Ungkapan Duka dan Empati

Dalam keterangannya, Bank Indonesia tidak menjelaskan secara rinci motif di balik tindakan tragis ini. Namun, BI menekankan pentingnya menghormati duka yang tengah dirasakan keluarga korban. Ramdan Denny juga meminta seluruh pihak untuk mendoakan almarhum agar mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

“Mari kita berikan empati kepada keluarga yang ditinggalkan, serta menghormati proses duka yang sedang berlangsung,” ujar

Ramdan. Ia menambahkan bahwa BI akan terus mendampingi keluarga korban selama proses pemakaman dan pasca kejadian.

Peristiwa ini menyadarkan banyak pihak akan pentingnya menjaga kesejahteraan psikologis pegawai, terutama di lingkungan kerja yang dikenal memiliki beban tanggung jawab besar. Apresiasi terhadap kerja keras perlu disertai perhatian terhadap kondisi mental para pekerja.


2. Dugaan Penyebab: Tekanan Kerja Jadi Sorotan

Di media sosial, terutama platform X (dulu Twitter), isu yang berkembang menyebut bahwa korban mengalami tekanan kerja yang berat. Dugaan ini diperkuat oleh narasi yang beredar bahwa korban melompat setelah baru saja tiba di kantor. Ia langsung menuju lantai atas tanpa banyak interaksi dengan rekan kerja lainnya.

Kapolsek Metro Gambir Kompol Rezeki Revi Respati mengonfirmasi bahwa kejadian tersebut terekam dalam CCTV internal gedung. Dalam rekaman itu, korban terlihat naik ke lantai 15 sebelum akhirnya melompat. Berdasarkan bukti visual tersebut, kepolisian menyimpulkan bahwa kejadian ini merupakan tindakan bunuh diri dan tidak ada unsur kekerasan pihak lain.

Namun, belum ada informasi lebih lanjut mengenai hasil pemeriksaan medis atau apakah terdapat catatan gangguan mental sebelumnya dari pihak keluarga maupun rekan kerja.

3. Seruan untuk Perhatian pada Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja

Tragedi ini menambah daftar panjang kasus bunuh diri yang diduga terkait dengan tekanan pekerjaan. Dunia kerja yang kian kompetitif, ditambah beban tanggung jawab besar dalam institusi publik seperti Bank Indonesia, dapat berdampak pada kondisi psikis pegawai jika tidak dibarengi dengan dukungan yang memadai.

Banyak pihak menyerukan perlunya peningkatan sistem pendampingan psikologis di lingkungan kerja. Di tengah tuntutan produktivitas tinggi, perusahaan dan institusi pemerintahan diharapkan menyediakan konseling, sistem pelaporan rahasia, dan

pendekatan humanistik dalam manajemen SDM.

Kasus ini seharusnya menjadi momentum refleksi untuk semua pihak—bahwa pencapaian institusi tidak boleh mengorbankan

kesejahteraan psikologis individu di dalamnya.

Kematian tragis seorang pegawai BI akibat dugaan bunuh diri menggugah empati banyak pihak dan mengangkat kembali pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental di lingkungan kerja. Bank Indonesia telah menyampaikan belasungkawa, dan kini menjadi tanggung jawab bersama untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua institusi agar tak hanya fokus pada kinerja, tapi juga keseimbangan mental dan spiritual pegawainya.

Fenomena Terkini






Trending