Kuatbaca.com - Aset Gelora Bung Karno (GBK), yang selama ini dikelola oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), akan dialihkan pengelolaannya kepada Danantara, sesuai dengan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Hal ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, dalam keterangan kepada media beberapa waktu lalu. Arahan tersebut diberikan saat Presiden Prabowo menghadiri Townhall Meeting bersama jajaran Danantara, yang berlangsung beberapa hari sebelumnya.Dalam kesempatan tersebut, Prasetyo mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan segala hal terkait pengalihan pengelolaan aset ini, yang melibatkan koordinasi dengan beberapa kementerian terkait, termasuk Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan. Pengalihan aset ini diharapkan dapat berjalan lancar dengan memperhatikan berbagai aspek teknis yang perlu dipersiapkan dengan matang.1. Pengalihan Aset dari Kemensetneg ke DanantaraGelora Bung Karno (GBK) yang selama ini berada di bawah pengelolaan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) merupakan salah satu aset negara yang memiliki nilai strategis. Prasetyo menjelaskan bahwa GBK sebelumnya dikelola melalui Badan Layanan Umum (BLU) yang memiliki mekanisme pengelolaan berbeda dengan BUMN. Oleh karena itu, pengalihan pengelolaan GBK ke Danantara memerlukan waktu dan persiapan teknis agar proses tersebut dapat dilakukan dengan baik.Saat ini, pihak Kemensetneg sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Danantara, untuk memastikan proses pengalihan aset ini dapat terlaksana dengan lancar. Walaupun pengalihan tersebut sudah diputuskan, namun Prasetyo menegaskan bahwa hal itu membutuhkan waktu karena adanya perbedaan mekanisme antara pengelolaan BLU dan BUMN.2. Tujuan Pengelolaan Aset oleh DanantaraPihak Danantara, yang merupakan lembaga yang memiliki fokus pada pengelolaan aset strategis negara, telah menerima arahan untuk mengelola GBK sesuai dengan tujuan yang lebih besar. Rosan Roeslani, CEO Danantara, menyampaikan bahwa pengelolaan GBK ini akan menjadi bagian dari aset yang dikelola oleh lembaga tersebut, bersama dengan berbagai aset lain yang bernilai tinggi. Nilai aset GBK, yang menurut perhitungan terakhir sekitar USD 25 miliar (sekitar Rp 420 triliun), menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh GBK dalam mendukung perekonomian Indonesia ke depan.Dengan mengalihkan pengelolaan GBK kepada Danantara, pemerintah berharap dapat mengoptimalkan potensi aset ini untuk kepentingan negara, baik dari segi pendapatan negara maupun pengembangan fasilitas yang ada di kawasan GBK. Danantara, sebagai lembaga yang memiliki pengalaman dalam mengelola aset besar, diharapkan dapat membawa GBK ke level yang lebih baik dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.3. Proses Pengalihan Aset yang Memerlukan Persiapan MatangPengalihan aset dari Kementerian Sekretariat Negara ke Danantara tidak dapat dilakukan secara tiba-tiba. Prasetyo menegaskan bahwa saat ini pihaknya tengah bekerja sama dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN untuk menyusun rencana teknis pengalihan aset ini. Mengingat pentingnya GBK sebagai aset negara, setiap langkah dalam proses pengalihan ini harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhitungkan berbagai aspek hukum, administratif, serta mekanisme pengelolaan yang sesuai.Untuk itu, Prasetyo meminta agar semua pihak bersabar selama proses pengalihan ini berlangsung. Pengalihan aset GBK bukanlah perkara yang sederhana karena menyangkut pengelolaan kawasan yang telah lama dikenal sebagai pusat kegiatan olahraga dan budaya di Indonesia. Dengan adanya koordinasi antara kementerian dan lembaga terkait, diharapkan pengalihan ini dapat dilakukan dengan lancar dan tidak mengganggu operasional yang sudah ada.4. Masa Depan Pengelolaan Aset GBK oleh DanantaraDengan pengalihan pengelolaan aset GBK kepada Danantara, berbagai pihak berharap agar pengelolaan ini dapat lebih profesional dan efisien. GBK, sebagai kawasan yang telah menjadi simbol kebanggaan Indonesia, memiliki potensi yang sangat besar, baik dari sisi ekonomi, pariwisata, maupun olahraga. Danantara diharapkan dapat mengoptimalkan potensi ini dengan merencanakan pengembangan yang berkelanjutan dan berbasis pada kepentingan nasional.Selain itu, pengelolaan GBK di bawah Danantara diharapkan dapat mendatangkan investasi yang lebih banyak, memperbaiki kualitas fasilitas yang ada, serta memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan Indonesia, khususnya dalam bidang olahraga dan pariwisata. Pengalihan ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan pengelolaan aset negara yang lebih transparan, akuntabel, dan berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.